Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Ibu Buang Bayi yang Menyerahkan Diri ke Polisi

Kompas.com - 11/09/2019, 08:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus penemuan jasad bayi di dalam plastik di rumah kosong, komplek perumahan Kopri Blok J 2/6 RT 006/009, Desa Suradita, Cisauk, Kabupaten Tangerang, akhirnya terungkap.

Kerja polisi dipermudah setelah RF (20), ibu dari bayi tersebut menyerahkan diri ke Kepolisian.

Berikut rangkuman fakta kasus tersebut.

Ditemukan warga

Jasad bayi tersebut ditemukan di rumah kosong oleh seorang saksi bernama Misliati (60).

Saat itu, Misliati yang sedang menjemur pakaian pada pukul 6.30 WIB, melihat kantong plastik hitam tergeletak. Saat itu ia menghiraukan.

Namun, pada saat kembali untuk mengangkat pakaian yang telah dijemurnya pada pukul 11.30 WIB, plastik tersebut telah terbuka.

Ketika mencoba memastikan isi plastik, terlihat jasad bayi dengan kondisi tubuh yang sudah tidak utuh.

Saat itu Misliati memberitahu Maryani, tetangganya sebelum akhirnya melaporkan ke Polsek Cisauk.

Setelah ditemukan, jasad bayi tersebut kangsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tangerang.

Menyerahkan diri

Polisi yang mengetahui kejadian tersebut langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Hanya berselang enam jam dari penemuan, RF, ibu bayi menyerahkan diri. RF tinggal tak jauh dari lokasi penemuan bayi.

RF datang ke Polsek Cisauk diantar keluarganya. RF kemudian diserahkan ke Polres Tangerang Selatan karena ada unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

Menurut Kapolsek Cisauk AKP Fredy Yudha, RF tega membuang bayinya untuk menutupi aib.

"Karena bayi hasil hubungan gelap dengan pacarnya," kata Fredy.

Sempat ingin mengubur bayi

Hasil pemeriksaan diketahui bahwa RF awalnya ingin mengubur bayi perempuannya, Minggu (5/9/2019) malam.

Di halaman rumah ditemukan galian lubang sedalam 10 Cm.

RF batal menguburkan bayinya setelah tanah yang coba digalinya keras. Perempuan berstatus mahasiswa itu langsung meninggalkan bayinya yang ada di dalam kantong plastik.

"Kalau organ tubuh yang sudah tidak utuh itu diduga dimakan binatang. Cuma binatang apa tidak tidak tahu yang jelas organ tubuhnya itu tidak jauh dari penemuan bayi," kata Fredy.

Polisi buru bapak bayi

Pihak Kepolisian Tangsel tengah memburu bapak dari bayi. Polisi sudah mengantongi identitas pacar RF.

Menurut Fredy, RF mengaku melakukan hubungan badan dengan pacarnya berdasarkan suka sama suka, hingga hamil dan melahirkan.

Meski demikian, keduanya kini disangka membunuh.

"Kalau suka sama suka kemudian dinikahkan nggak jadi masalah. Tapi ini kan dia (pacar RF) tahu (dibuang)," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com