JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pengurus The Habibie Center Dewi Fortuna Anwar mengaku syok mendengar kabar Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia.
Dewi sempat tak percaya mendengar kabar itu.
"Terus terang saya syok karena mendengar kabar yang terakhir," ujar Dewi di rumah duka Jalan Patra Kuningan XIII, Kuningan Timur, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019) malam.
Dewi mengaku sempat menjenguk Habibie di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, pada Rabu siang.
Dia menyebut kondisi Habibie saat itu menggembirakan.
Baca juga: Khofifah Sebut BJ Habibie Juga Terkenal Sebagai Sosok Romantis dan Penuh Cinta
"Waktu itu kita semuanya bergembira karena kondisinya agak membaik, jauh lebih membaik dari kemarin sehingga kita cukup senang," kata dia.
Dewi pun berharap Habibie bisa lebih sehat lagi. Namun, sekitar pukul 15.30 WIB, Dewi mendapat kabar bahwa kondisi Habibie memburuk.
Dewi sempat tidak percaya dan mengonfirmasi informasi yang didapatnya kepada kerabat Habibie yang ada di RSPAD.
"Dikatakan memang sejak pukul 14.30 WIB situasinya drop sekali. Kemudian ketika dapat berita (Habibie meninggal), coba dibayangkan syoknya karena kita tadi sudah agak gembira," tutur Dewi.
Dewi syok karena sudah lebih dari 20 tahun bekerja dengan Habibie. Dia mulai bekerja dengan Habibie saat Habibie menjadi ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Baca juga: Presiden Jokowi Siap Pimpin Upacara Pemakaman Habibie di TMP Kalibata
"Hubungan saya dengan Pak Habibie sangat dekat. Saya jadi anak buah beliau sudah lebih dari 20 tahun," ucap Dewi.
Habibie meninggal dunia pada Rabu, pukul 18.03 WIB.
Menurut putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.
Habibie telah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.
Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.