Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Sutiyoso Disopiri Habibie Naik Hummer H-1 Keliling Kota Tanpa Pengawalan Paspampres

Kompas.com - 12/09/2019, 08:30 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta periode 1997-2007 Letjen (Purn) Sutiyoso punya kenangan tersendiri dengan presiden ke-3 RI BJ Habibie. Kenangan itu terekam ketika Bang Yos menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (12/9/2019), Sutiyoso mengingat momen tak terlupakakan, salah satunya adalah saat menunjukkan mobil Hummer H-1 yang didatangkan dari Amerika.

Jenderal bintang tiga ini tahu persis kegemaran Habibie di bidang otomotif dan teknologi.

"Paling mengesankan itu, suatu ketika aku cerita sama beliau, 'Pak saya punya Hummer H-1, yang dipakai tentara Amerika perang teluk, gitu kan'. Lalu Pak Habibie tanya, 'Coba pengin lihat aku, kayak apa'. Nah gitu kan," ucap Bang Yos menirukan percakapan antara dirinya dan Habibie.

Baca juga: Sutiyoso Mengaku Sedih Belum Bisa Jenguk Habibie

Tanpa pikir panjang Bang Yos dengan kaus dan celana jeans langsung mengendarai mobil Hummer ke Istana Negara.

"Lanjut ya, saya dari Suropati sana kan saya bawa Hummer itu kan kendaraan gede kaya truck gitu, sebenarnya itu jip Perang Teluk Amerika dulu kan kendaraannya itu lahirnya waktu perang teluk, gitu kan. Saya bawa sore-sore, nah beliau kan masih di Istana, nah mugkin dibel dari rumah tangga kalau ada Pak Sutiyoso bawa mobil," katanya.

Dari situ, menurut Bang Yos, Habibie antusias dengan mobil Hummer 1, bahkan sampai mencoba sendiri.

"Beliau pulangnya, kan saya pikir kan cuma lihat-lihat saja gitu, terus mencoba menyetirlah. Aku kan duduk di sebelahnya gitu, disetirin Pak Habibie. Masih pakai jas, pakai kupluk, itu pakai dasi lengkap. Itu kan saya pikir hanya muter sampai situ saja, kan jadi Paspampres dibiarkan saja gitu," tuturnya.

Alih-alih hanya menjajal mobil, Habibie dan Bang Yos justru berkeliling kota tanpa pengawalan Paspampres.

"Terus tolnya masuk Kuningan, terus masuk ke Gatot Subroto jalan raya kan, waduh bingung semua orang kan aku sendiri, waduh mati aku, kan gitu. Enggak ada pengawalan, pengawal dari mana akan terus nyetir sampai Halim belok kiri ke arah Tanjung Priok masuk jalan tol lagi, tembus di Semanggi, air mancur dulu," katanya.

Baca juga: Antara Akal dan Cinta, Ini yang Bisa Kita Pelajari dari Sosok BJ Habibie

Tidak habis pikir bahwa Habibie mau menyetir serta menjajal langsung mobil kepunyaan mantan gubernur DKI Jakarta itu. Ada perasaan takut dan bingung pada Sutiyoso karena mencegat pengendara lain di perempatan-perempatan agar mobil Hummer lewat.

"Aku pakai jeans, pakai kaus aja, gitu kan. Aku juga enggak enak orang-orang yang diberhentikan di jalan, itu kan pada kaget mobil lewat kayak begini doang kan mobil ijo dan memang yang punya hanya aku aja waktu itu sih. Saya siasati dengan sembunyi-sembunyi," ujarnya.

Di sinilah Bang Yos bercerita banyak sisi lain Habibie sebagai presiden. Habibie juga bisa menjadi sahabat dalam mendengarkan satu sama lain, bahkan untuk bertukar pendapat untuk kemajuan bangsa dan negara.

Mendengar kabar duka membuat Bang Yos sedih dan kaget. Sebab, dia sedang berada di luar kota untuk menjenguk salah satu sahabatnya yang sakit.

"Saya nyesel saja enggak bisa antar beliau, ya paling enggak kan tadinya aku mau di rumah atau paling telat aku itu bisa di Taman Makam Pahlawan Kalibata, tapi memang kami sebagai sahabat ya beliau bukan atasan saya saja, dulu kan sebagai presiden dan juga sahabat," ucapnya.

Sebelumnya, Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, pada Rabu pukul 18.03 WIB.

Baca juga: Pagi Jelang Pemakaman Habibie, Jalan Raya Kalibata Mulai Padat

Menurut putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayah meninggal dunia karena sudah berusia tua sehingga sejumlah organ dalam tubuhnya mengalami degenerasi. Salah satunya adalah jantung.

Habibie telah menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto sejak 1 September 2019.

Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com