JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono merasa ada yang janggal dengan lelang proyek Jakarta International Stadium (JIS).
Lelang ini diprotes oleh konsorsium atau kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya karena dimenangkan oleh KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.
Menurut dia, ada perbedaan harga yang begitu jauh antara KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya dengan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.
Namun harga termahal yang diajukan justru diterima.
"Pasti ada yang janggal. Kalau saya lihatnya begini, ada gap harga yang begitu jauh. Walaupun gap itu dijelaskan soal teknis, tapi teknis masa sampai ratusan miliar? Rasanya juga enggak masuk akal," ucap Gembong saat ditemui di lantai 8, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2019).
Baca juga: Lelang Proyek Jakarta International Stadium Diprotes
Perbedaan harga yang dimaksud Gembong adalah KSO yang dipimpin Adhi Karya menawarkan harga Rp 3,78 triliun.
Sementara penawaran harga KSO pimpinan Wika Gedung sebesar Rp 4,08 triliun.
Ada perbedaan harga Rp 300 miliar. Namun KSO pimpinan Wika Gedung yang diterima.
"Kita minta ini diselesaikanlah. Kalau memang gap soal teknis itu kan sangat subyektif. Subyektifitas kita dihargai 300 miliar, kan terlalu jauh," kata dia.
Baca juga: Penjelasan Jakpro soal Lelang Proyek Jakarta International Stadium yang Diprotes
Gembong menyebut bahwa DPRD memang sedari awal cukup keberatan saat proyek JIS harus dipegang oleh PT Jakarta Propertindo yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Menurut dia, ketika proyek dan anggaran dipegang BUMD, maka tak bisa diawasi oleh legislatif.
"Ini persoalan kita akhirnya kembali pada pembahasan awal waktu anggaran. Waktu pembahasan kenapa fraksi PDI-P enggak begitu respect JIS diberikan kepada Jakpro, karena begitu diserahkan ke Jakpro, tangan kita sudah terbatas. Tangan DPRD enggak sampe di sana karena itu aset yang dipisahkan," ujar Gembong.
"Beda kalau itu ditugasjan ke SKPD, sehingga pengawasan kita bisa jauh lebih fokus," tambahnya.
Diprotes
Sebelumnya, KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium yang dimenangkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.