Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi PDI-P DPRD DKI Nilai Ada Kejanggalan Proses Lelang Jakarta International Stadium

Kompas.com - 12/09/2019, 16:59 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono merasa ada yang janggal dengan lelang proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Lelang ini diprotes oleh konsorsium atau kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya karena dimenangkan oleh KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

Menurut dia, ada perbedaan harga yang begitu jauh antara KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya dengan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

Namun harga termahal yang diajukan justru diterima.

"Pasti ada yang janggal. Kalau saya lihatnya begini, ada gap harga yang begitu jauh. Walaupun gap itu dijelaskan soal teknis, tapi teknis masa sampai ratusan miliar? Rasanya juga enggak masuk akal," ucap Gembong saat ditemui di lantai 8, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (12/9/2019).

Baca juga: Lelang Proyek Jakarta International Stadium Diprotes

Perbedaan harga yang dimaksud Gembong adalah KSO yang dipimpin Adhi Karya menawarkan harga Rp 3,78 triliun.

Sementara penawaran harga KSO pimpinan Wika Gedung sebesar Rp 4,08 triliun.

Ada perbedaan harga Rp 300 miliar. Namun KSO pimpinan Wika Gedung yang diterima.

"Kita minta ini diselesaikanlah. Kalau memang gap soal teknis itu kan sangat subyektif. Subyektifitas kita dihargai 300 miliar, kan terlalu jauh," kata dia.

Baca juga: Penjelasan Jakpro soal Lelang Proyek Jakarta International Stadium yang Diprotes

Gembong menyebut bahwa DPRD memang sedari awal cukup keberatan saat proyek JIS harus dipegang oleh PT Jakarta Propertindo yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Menurut dia, ketika proyek dan anggaran dipegang BUMD, maka tak bisa diawasi oleh legislatif.

"Ini persoalan kita akhirnya kembali pada pembahasan awal waktu anggaran. Waktu pembahasan kenapa fraksi PDI-P enggak begitu respect JIS diberikan kepada Jakpro, karena begitu diserahkan ke Jakpro, tangan kita sudah terbatas. Tangan DPRD enggak sampe di sana karena itu aset yang dipisahkan," ujar Gembong.

"Beda kalau itu ditugasjan ke SKPD, sehingga pengawasan kita bisa jauh lebih fokus," tambahnya.

Diprotes

Sebelumnya, KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium yang dimenangkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com