Sesekali, ujar Irwansyah, Habibie meladeni warga yang ingin berfoto dengannya. Hanya satu jam Habibie menyambangi kekasihnya, kemudian kembali pulang. Sejenak, namun tak pernah kandas.
Di luar itu, yang paling Irwansyah ingat dari kunjungan Habibie itu ialah bunga sedap malam yang selalu ia antarkan ke makam Ainun. Setiap malam, ketika berjaga di TMP Kalibata, Irwansyah merupakan salah satu orang yang dibuai aroma bunga kesukaan Ainun itu.
"Saya sih memang lihat begitu, di makam (Ainun) selalu ada sedap malam dan melati. Artinya apa, ya kita enggak tahu," kenang Irwansyah.
"Sedap malam kan wangi, kalau malam kan enak tuh harum banget. Saya termasuk yang nikmatin juga," kata dia.
Jumat (13/9/2019) besok, seperti yang sudah-sudah, mestinya Irwansyah akan melihat Habibie menyambangi pusara Ainun dan melampirkan bunga sedap malam di sana, entah untuk kali keberapa.
Namun, sejak hari ini, ritual yang sudah berlangsung 9 tahun itu selesai.
Rabu (11/9/2019) malam, BJ Habibie tutup usia di RSPAD Gatot Soebroto. Ia pergi usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019 akibat faktor usia yang tak mendukung lagi kerja organ-organnya.
Kamis (12/9/2019), Irwansyah turut menggali liang lahat bagi Presiden ke-3 RI itu. Sang Pionir itu kembali ke pelukan bumi, terbaring tepat di sisi Ainun yang selalu ia rindukan. Rindu itu tuntas sudah.
Bunga sedap malam mungkin tak mampir lagi di pusara Ainun, berganti sosok Habibie yang menghampiri hidup kekalnya.
"Itulah Bapak," kata Ilham.
"Setia pada yang dicintainya sampai dengan yang bersangkutan sudah meninggal, sudah wafat. Dan sekarang pun saya yakin, seyakin-yakinnya bahwasanya mereka berdua bisa menyatu lagi di surga, di alam baka," ungkapnya dengan mata yang masih sembap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.