Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru 4 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi

Kompas.com - 13/09/2019, 09:42 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas empat jenazah korban kecelakaan tabrakan beruntun di KM 91 Tol Purbaleunyi telah teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (11/9/2019) malam.

Identitas keempat jenazah akhirnya berhasil diidentifikasi setelah melalui beberapa tahap. Dimulai dari pemeriksaan awal, pemeriksaan gigi, hingga pemeriksaan DNA korban.

Adapun identitas keempat jenazah korban, yakni Umayah Ulfah (25) warga Bekasi Utara, Nailisma (22) warga Bogor, Jawa Barat, Lela Yuliantika (40) warga Bandung, Jawa Barat, dan Khansa Atira (24) warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Keempatnya langsung diserahkan oleh pihak RS Polri kepada masing-masing pihak keluarga korban pada Kamis (12/9/2019).

Selanjutnya, empat jenazah dibawa ke rumah duka masing-masing untuk kemudian disemayamkan.

Teridentifikasi melalui DNA

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Edy Purnomo mengatakan, identitas keempat jenazah korban dapat teridentifikasi melalui pemeriksaan DNA dan medis.

Pihak RS Polri sempat kesulitan mengambil sampel DNA keempat korban karena kondisi tubuh yang sudah terbakar hangus. DNA keempat korban diambil dari tulang dan otot.

Baca juga: 4 Korban Meninggal Kecelakaan Tol Purbaleunyi Teridentifikasi, 2 Warga Bekasi

"Kami ngambilnya (DNA) yang agak lama karena harus dua kali ekstraksi. Diambil dari otot dan tulang. Kalau dari medisnya itu jenis kelamin, bahwa keempatnya itu perempuan," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (12/9/2019).

Hasil pemeriksaan DNA sekaligus identitas keempat korban diketahui pada Rabu malam lalu. Pihak RS Polri kemudian pada Kamis pagi menginformasikan kepada para pihak keluarga terkait hal tersebut.

Umayah sosok guru idola murid

Umayah Ulfah (25) dan Nailisma (22) terlibat kecelakaan Tol Purbaleunyi secara bersamaan dalam satu mobil saat menuju Jakarta usai liburan sekaligus mengunjungi pesantren di daerah Bandung, Jawa Barat tempat mereka menempuh pendidikan sebelumnya.

Idzofi, kerabat dekat Umayah mengatakan, hubungan keduanya sangat dekat sejak sekolah di pesantren tersebut. Bahkan, usai lulus keduanya masih menjalin hubungan baik.

Baca juga: Duka untuk Umayah, Guru Idola Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi yang Wafat Bersama Sahabat

Umayah sendiri berprofesi sebagai guru di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Kota Bekasi. Idzofi menambahkan, Umayah dikenal sebagai guru idola dan sangat dekat dengan para muridnya.

"Dia itu seorang pendidik. Kemarin itu ada muridnya orangtuanya sampai datang ke sekolah karen anaknya enggak mau pulang kalau enggak diantar sama dia (Umayah). Jadi hubungan batin sama muridnya itu dekat sekali bagus sekali," kata Idzofi di RS Polri Kramat Jati, Kamis.

Khansa, Mahasiswi S2 yang tak sempat selesaikan tesis

Sementara itu, Khansa Athira (24), tercatat sebagai mahasiswi pascasarjana Institut Teknologi Bandung yang sedang dalam tahap menyelesaikan tesis.

Ermansyah, ayah dari Khansa mengatakan, pada Senin pekan lalu atau hari kecelakaan, anaknya pergi ke Jakarta dari indekosnya di Bandung untuk menemui dosen pembimbingnya terkait urusan tesis.

"Sebenarnya bukan Senin, dia hari Rabu baru mau ke Jakarta. Cuman entah kenapa, tiba-tiba (Senin). Saya enggak ada firasat karena janjian dengan dosennya Kamis. Jadi Rabu datang, Kamis ketemu dengan dosennya," kata Ermasnyah di RS Polri Kramat Jati, Kamis.

Baca juga: Tesis yang Tak Sempat Diselesaikan Khansa, Mahasiswi ITB Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi

Kecelakaan tersebut membuat Khansa tak sempat menyelesaikan pascasarjana-nya. Padahal pada Januari 2020 mendatang, Khansa diperkirakan wisuda.

"Sekarang ini lagi mau menyelesaikan tesisnya. Januari nanti harusnya dia wisuda, dia itu mahasiswi Pascasarjana ITB jurusan SBM (School of Business and Management). Dia ke Jakarta nyetir sendiri," ujar Ermansyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com