JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ketiga Republik Indonesia Bacharuddin Jusuf Habibie wafat Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Namun, BJ Habibie tidak ingin pergi tanpa meninggalkan warisan kepada rakyat Indonesia. Salah satunya warisan ilmu.
Habibie dan istrinya, Hasri Ainun dikenal gemar membaca buku dan memiliki banyak koleksi buku semasa hidup.
Baca juga: Mereka yang Hadiri Prosesi Pemakaman Habibie: Artis, Tetangga, hingga Warga Timor Leste
Koleksi bukunya disimpan dalam perpustakaan bernama Perpustakaan Habibie Ainun di rumahnya di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Lalu, bagaimana nasib perpustakaan tersebut setelah Habibie wafat?
Sekretaris pribadi Habibie, Rubijanto mengatakan, perpustakaan Habibie Ainun akan dibuka untuk umun.
Almarhum Habibie pernah berpesan bahwa rumahnya adalah milik negara. Oleh karena itu, secara tidak langsung koleksi bukunya juga milik negara dan rakyat Indonesia.
Baca juga: Mengantar Habibie ke Pusara, Kembali di Samping Ainun
"Beliau mengatakan bahwa ini rumah dari negara, sehingga dikembalikan kepada masyarakat. Kalau perpustakaan itu konsep awalnya memang terbuka untuk umum, tapi terbatas," kata Rubijanto selepas acara tahlinan di kediaman Habibie, Kamis (12/9/2019) malam.
Rubijanto menyebut, masyarakat juga dapat mengakses koleksi buku milik Habibie dan Ainun secara online.
Mereka harus terdaftar dalam keanggotaan perpustakaan terlebih dahulu.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan