JAKARTA, KOMPAS.com - Mayjen Purn TNI Tubagus Hasanuddin membagikan sekelumit kisah menegangkan ketika Habibie menjabat sebagai presiden ke-3 RI pada 1998-1999. Hasanuddin sendiri menjadi ajudan Habibie kala itu.
Habibie jadi presiden setelah jatuhnya kekuasaan otoriter Orde Baru besutan Soeharto selama 32 tahun.
Habibie langsung hadir dengan pendekatan revolusioner demi demokrasi. Ia membuka keran kebebasan pers, misalnya, yang macet total di era Soeharto. Di luar itu, masih banyak pergeseran-pergeseran yang dilakukan Habibie untuk menghabisi sisa-sisa otoritarianisme ala Harto.
Tak ayal, tekanan datang bertubi-tubi. Habibie disebut menerima ancaman pembunuhan.
"Ketika terjadi pergeseran-pergeseran pemimpin TNI dan sebagainya, muncul isu, ada pasukan liar. Kami diminta harus siap siaga," ujar Hasanuddin menggambarkan keadaan kala itu.
Baca juga: Ajudan Mengenang Masa ketika Habibie-Ainun bagai Pengantin Baru di Istana
"Saya sampai tidur pakai celana training, bawa senjata, (tidur) di bawah tempat tidurnya beliau (Habibie) demi keamanannya," tambahnya.
Bukan hanya akan diburu pasukan liar, Hasanudin juga berhadapan dengan kabar bahwa sang Presiden ke-3 RI itu hendak dibunuh diam-diam dengan cara diracun. Jelas, modus ini jauh lebih sukar diantisipasi.
"Yang belanja ke pasar pun kami kawal, beli apa, dan sebagainya," kata Hasanudin.
Meski begitu, ia menyebut, Habibie tak pernah gentar dengan kabar-kabar ancaman itu. Habibie tetap maju dan memasrahkan hidupnya pada Tuhan.
"Beliau benar-benar tegar. Beliau mengatakan, 'Pak Hasanuddin, hidup dan mati itu terserah Allah. Kita wayang-wayang, terserah dalangnya," kenang Hasanudin.
Baca juga: 500 Pesawat Kertas Diterbangkan Kenang BJ Habibie
BJ Habibie meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Rabu (11/9/2019) malam. Ia meninggal usai menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.
Menurut putra Habibie, Thareq Kemal Habibie, sang ayahanda wafat karena faktor usia dan masalah pada jantungnya.
"Karena penuaan tersebut, organ-organ tubuh mengalami degradasi, menjadi tidak kuat lagi. Jantungnya menyerah," kata Thareq Kemal.
Jenazah Presiden ke-3 RI itu dikebumikan tepat di samping makam istri, Hasri Ainun Habibie di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.