JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir "rebutan" proyek yang terjadi antara Konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah dan konsorsium Wijaya Karya (Wika) Gedung-Jaya Konstruksi-PT Pembangunan Perumahan (PP).
Konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan Jakarta International Stadium di Taman BMW, Jakarta Utara.
Anies mengatakan bahwa keduanya merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka tidak seharusnya mempermasalahkan siapa yang menang tender.
"Wong yang mau bekerja dua-duanya adalah perusahaan milik negara. Jadi kepada siapapun pemprov DKI membayarkan itu dua-duanya masuk kepada negara RI," ujar Anies di Balairung, Balai Agung, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).
Baca juga: Pastikan JIS Jadi Stadion Standar Internasional, Jakpro Koordinasi dengan FIFA
Menurut dia, yang terpenting proses yang dilalui sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
"Yang penting prosedurnya dijalankan dengan baik. Jadi kalau perintah dari gubernur adalah taati semua prosedur ikuti semua ketentuan hasil itu biar saja nomor dua," tambahnya.
Sebelumnya, Anies juga mengaku heran dengan sikap perusahaan pelat merah yang memperebutkan proyek itu. Menurut Anies, perusahaan-perusahaan itu seharusnya justru saling mendukung.
"Saya kemarin mendengar ketika BUMN ada rebutan, saya heran, ini sama-sama perusahaan negara, sama-sama mau membangun kepentingan publik, maka siapa pun yang mendapatkan tugas sesungguhnya dua-duanya milik negara," ujar Anies.
Baca juga: Fraksi PDI-P DPRD DKI Nilai Ada Kejanggalan Proses Lelang Jakarta International Stadium
Diketahui, konsorsium Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan JIS.
"Kami mengirim surat keberatan ke pemilik proyek," ujar Corporate Secretary PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata saat dikonfirmasi, Senin (9/9/2019) malam.
Syahgolang menjelaskan, konsorsium atau kerja sama operasi (KSO) Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya dan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sama-sama dinyatakan lulus secara teknis dalam lelang tersebut.
Baca juga: 6 Keunggulan Jakarta International Stadium
Penawaran harga KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih murah dibandingkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.
KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya diketahui menawarkan harga Rp 3,78 triliun, sementara penawaran harga KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sebesar Rp 4,08 triliun.
Namun, peserta yang dinyatakan sebagai pemenang justru KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP yang menawarkan harga lebih mahal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.