BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menganggap bahwa wilayahnya tak memperoleh perhatian sebagaimana mestinya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Padahal, Rahmat Effendi merassa Bekasi punya kontribusi besar terhadap Pemprov Jawa Barat, salah satunya lewat pajak kendaraan bermotor-biaya balik nama kendaraan bermotor.
"Banyak cara memberikan perhatian kepada daerah penghasil ya. Saya tadi baca laporan dari Kepala Dinas PU (Bina Marga dan Sumber Daya Air), dari 2016-2019, kita dapat bantuan itu dari DKI hampir Rp 1 triliun. Dari Jawa Barat cuma 66 miliar, banyakan mana?" ungkap pria yang akrab disapa Pepen itu kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (13/8/2019).
Pepen kemudian menunjukkan wartawan laporan yang dimaksud. Laporan itu merupakan rekapitulasi bantuan keuangan pembangunan infrastruktur dari Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam kurun 2016-2019.
Baca juga: Tak Punya Meja-Kursi, Murid SDN Pekayon 3 Bekasi Belajar Lesehan
Di sana tertulis, total bantuan dari Jawa Barat sebesar Rp 66,56 miliar, sedangkan DKI Jakarta memberikan Rp 973,87 miliar.
"Lima belas kali lipat. Sehingga kita bisa bangun penerangan jalan umum, lingkungan, fly over, pembebasan lahan, bangun sekolah," kata Pepen.
"Ini jujur. Enggak ada politisasi. Artinya, konkretnya memang Kota Bekasi itu mendapat perhatian luar biasa dari DKI," ia melanjutkan.
Meski demikian, Pepen menampik jika perbandingan ini dianggap sebagai keinginan untuk melanjutkan wacana bergabungnya Kota Bekasi menjadi wilayah Jakarta Tenggara.
"Kita mah lagi ngomogin kompilasi saja," tutup Pepen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.