Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Ajak Partai Lain Berkoalisi untuk Lawan PKS di Pilkada Depok

Kompas.com - 13/09/2019, 18:51 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah Kota Depok segera dibuka.

Sejumlah partai politik pun telah menyiapkan nama-nama yang akan dicalonkan untuk jadi pemimpin kota Depok.

Sementara itu, Kota Depok identik dengan pemimpin yang diusung dari partai politik PKS selama 15 tahun berturut-turut.

Hal ini tak membuat semangat partai politik lainnya surut membangun perubahan di periode yang akan datang.

Untuk melawan PKS, PDI-P mengajak partai lain untuk berkoalisi.

"Kita intensif ke Partai Gerindra, Golkar, PPP, PKB, PAN, Golkar, Demokrat, PSI untuk bentuk koalisi. Kami menyadari Depok ini maju kalau dibangun bersama-sama. Dengan ndewe-ndewe (sendiri-sendiri) tidak ada hasil," ujar Ketua DPC PDI-P Depok, Hendrik Tangke Allo saat dikonfirmasi, Jumat (13/9/2019).

Baca juga: Diisukan Maju Pilkada Tangsel, Istri Sandiaga Uno Masih Minta Pendapat Tokoh

Menurutnya, masyarakat dapat menilai sendiri apakah selama 15 tahun ini Kota Depok alami perubahan bersama PKS.

"Jadi kan sudah 15 tahun ya memimpin, masyarakat bisa lihat bagaimana apakah sudah melakukan perubahan terbaik untuk masyarakat, kalau tidak melihat ada perubahan, kan masih alternatif lain," ucap Hendrik.

Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, juga mengaku siap berkoalisi dengan partai-partai lainnya untuk menggeser PKS menjadi partai penguasa di kota Depok.

"Yah sudah cukuplah selama 15 tahun ini PKS di Depok. Masyarakat perlu dihadirkan sosok yang baru memimpin Depok. Karena kalau tidak berubah-ubah maka tidak berubah pula kebijakannya," ujar Ono.

Baca juga: Ambil Formulir di PDI-P, Adik Airin Ramaikan Bursa Calon Pilkada Tangsel

Merasa tak kuat jika berdiri sendiri, Oni mengaku tengah berkoalisi dengan partai-partai lainnya untuk membangun perubahan kota Depok.

"Kita juga sadar, maju di Pilkada ini kita tak bisa maju sendiri-sendiri. Maka kita terus intensif gandeng partai-partai lain untuk kita sama-sama bangun perubahan di Depok," ujar Ono.

Menurutnya, sudah saatnya kota Depok berakhir dikuasai oleh partai PKS.

"Kan sudah 15 tahun PKS menguasai Depok, harusnya kalau dalam waktu kurun segitu banyak hal yang kita lakukan masyarakat. Namun, kenyataannya kan belum ada perubahan juga,” kata Ono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com