BOGOR, KOMPAS.com - Salah satu koleksi langka milik Kebun Raya Bogor (KRB), bunga Rafflesia Patma tengah mekar, Sabtu (14/9/2019).
Mekarnya tumbuhan endemik asal Pangandaran ini adalah ke 14 kalinya sejak pertama kali mekar pada tahun 2010.
Peneliti Rafflesia Patma di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Sofi Mursidawati mengatakan, saat ini proses mekar belum sempurna.
Sofi menuturkan, kemungkinan mekarnya bunga Rafflesia Patma ini agak lambat karena dipengaruhi faktor suhu udara.
Baca juga: Bunga Langka Rafflesia rochussenii Mekar di Gunung Pangrango
"Memang keadaannya tidak sempurna karena kemungkinan besar masalah suhu udara. Kelopak bagian kanan dan atas robek karena kemungkinan kena cahaya matahari langsung," ucap Sofi.
Sofi menambahkan, dari total 12 knop atau bakal calon yang ada, tiga knop diperkirakan akan mekar kembali.
Ia berharap, proses mekar dapat bersamaan serta memunculkan bunga jantan dan betina sekaligus, agar proses penyerbukannya berjalan sempurna.
"Yang pernah tercatat, proses mekarnya itu 24 sampai 30 jam. Mekarnya dua sampai tiga hari saja, setelah itu bunganya menghitam dan mati," kata Sofi.
Baca juga: Bunga Rafflesia Albino Mekar di Bengkulu, Disebut Jenis Baru
Hingga kini, Kebun Raya Bogor masih menjadi kebun raya pertama di dunia yang memiliki koleksi ex situ Rafflesia Patma.
Sebelumnya, Rafflesia pernah berhasil tumbuh di Kebun Raya Bogor sejak 1800-an. Salah satu keberhasilan yang dicatat ialah Rafflesia Patma koleksi H. Loudon yang berbunga pada tahun 1852.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Hendrian mengungkapkan, hingga saat ini upaya maksimal yang dapat dilakukan Kebun Raya Bogor adalah dengan memperbanyak populasi Rafflesia melalui percobaan grafting untuk memperbesar jumlah kesempatan berbunga.
Baca juga: Di Ogan Ilir, Bunga Rafflesia Ditemukan Tumbuh di Samping Rumah Warga
Dia menyebut, ancaman terhadap kepunahan spesies akibat aktivitas manusia masih sangat nyata karena pengetahuan tentang kehidupan spesies ini masih sangat terbatas.
"Upaya menggalang keterlibatan berbagai pihak dalam konservasi Rafflesia telah dilakukan baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya adalah “Forum Rafflesia dan Amorphophalus Indonesia (FORAMORIndonesia)," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.