JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan di wilayah Jakarta Timur disebut berkurang 15 persen semenjak penerapan perluasan sistem ganjil genap.
Tercatat sebanyak 53 ruas jalan di Jakarta Timur rawan macet saat jam-jam sibuk.
"Ada hampir 53 titik, tapi sekarang sudah mulai berkurang. Ada imbasnya dengan kebijakan baru terlihat 15 persen. Yang paling belum terurai itu di Jalan Raya Bekasi, itu kan ada pembangunan 6 ruas jalan tol. Nah itu agak sulit karena mereka masih kontruksi masih pemancangan," kata Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (16/9/2019).
Baca juga: 8 Ribu Pengendara Mobil Ditilang pada Pekan Pertama Ganjil-genap
Eman menambahkan, ruas jalan yang sudah mulai terurai kemacetannya semenjak adanya ganjil genap, yakni Jalan Pemuda Pramuka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan DI Panjaitan.
"Terkait dengan pengawasan ganjil genap kan otomatis berpengaruh kemacetan. Ya di Jalan Pramuka biasanya macet, sekarang lancar," ujar Eman.
Baca juga: Anies: Perluasan Ganjil Genap Efektif Kurangi Kemacetan dan Polusi
Sementara itu, ruas jalan yang kerap dilanda kemacetan antara lain, Jalan Bekasi Barat Raya, Jalan Bekasi Timur Raya, Jalan Jatinegara Barat, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang, Jalan Kayu Putih Raya, dan Jalan Raya Bekasi.
Menurut Eman, adanya kebijakan perluasan sistem ganjil genap, lambat laun akan mengurai kemacetan di Jakarta Timur.
Ganjil genap di DKI Jakarta berlaku di 25 ruas jalan pada Senin-Jumat, mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.
Aturan ini tidak berlaku pada Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.