Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka Tidur di Trotoar Jalan Kebon Sirih

Kompas.com - 16/09/2019, 21:57 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pencari suaka, yang sebelumnya tinggal di gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat, kembali ke trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Pada Senin (16/9/2019) malam, para pencari suaka itu menggelar tenda di halaman salah satu bank. Mereka menempati halaman bank tersebut yang tak jauh dari kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Para pencari suaka juga menggelar tempat tidur di salah satu sisi trotoar. Tampak beberapa perempuan sedang makan dan sebagian lagi sedang tidur di dalam tenda. Tenda yang dipakai berbahan tidak terlalu tebal sehingga bisa terlihat dari luar.

Baca juga: Pencari Suaka Kembali Tempati Trotoar Kawasan Kebon Sirih

Sejumlah anak tampak bermain dan berlarian di trotoar.

Salah seorang petugas Satpol PP Kelurahan Kebon Sirih, Menteng, Femy S mengatakan, para pencari suaka sudah menempati trotoar tersebut dalam beberapa hari terakhir.

"Mereka pindah dari Kalideres ke sini karena listrik dan air di sana sudah dimatiin," kata Femy saat ditemui wartawan di lokasi.

Dari data yang ada, sekitar 50 orang pencari suaka menempati halaman bank dan trotoar di Jalan Kebon Sirih itu.

"Ada sekitar 50 orang. Tendanya ada di 3 titik," kata Femy..

Salah seorang pengungsi asal Afganistan, Mirza Hussain Sherzad (24) mengaku sudah sejak tangga  4 September ini dia berada di Jalan Kebon Sirih bersama pencari suaka lainnya.

"Kami sudah tiga hari dari Kalideres dan menginap disini. Dari Jumat lalu," kata Mirza.

Mirza bersama puluhan pengungsi lainnya mengungkapkan alasannya kembali, yaitu karena  sudah tidak mendapatkan pasokan makanan dan minuman.

"Karena UNHCR berhenti memberikan kami makanan minuman dan uang satu juta yang biasa diberikan kepada kami, karena itu kamu kembali," kata dia.

Para pencari suaka itu tidak lagi bisa menempati Gedung Eks Kodim mulai 31 Agustus lalu.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi saat itu meminta agar UNHCR mencarikan tempat lain untuk para pencari suaka.

Pasokan makanan, listrik, hingga air bersih disetop untuk mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com