"Kebanyakan sih enggak perlu sampai dirawat karena ISPA bisa sembuh sendiri, paling kalau yang sampai demam gitu baru diberikan antibiotik," ujarnya Aprilia.
Penyakit terparah yang ditemukan karena paparan asap tersebut adalah pneumonia. Salah seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi berinisial S telah mengalami penyakit yang disebabkan oleh virus itu.
Puluhan tahun mengabdikan diri mengajar generasi penerus bangsa, puluhan tahun pula ia harus menghirup asap pembakaran tersebut.
Hingga akhirnya, pada awal Maret 2019 lalu S mengalami sesak nafas hebat, nyeri di dada, yang membuatnya susah tidur. Setelah berobat ke rumah sakit, S didiagnosa mengidap pneumonia akut.
Saat pertama kali diperiksa, dokter sempat menanyakan apakah S merupakan seorang perokok. Namun menurut keterangan Istri S yakni DRS suaminya tidak pernah merokok. Bahkan di lingkungan sekitar tempat mereka tinggal juga tidak ada perokok.
"Satu-satunya kemungkinan asap ya dari perjalanan ke sekolah itu. Dari rumah menuju sekolah suami selalu melewati tempat pembakaran arang," ucap DRS Jumat (13/9/2019) lalu.
Baca juga: Banyak Penderita ISPA di Dua RW Dekat Industri Peleburan Alumunium di Cilincing
Kala itu S harus diopname selama satu minggu ditambah rawat jalan satu minggu. Kebetulan, setelah masa perawatan S selesai bertepatan dengan libur hari Raya Idul Fitri membuat S bisa beristirahat cukup lama.
Lama tak mengajar, kondisi kesehatan S cenderung membaik. Akan tetapi, pada awal tahun ajaran 2019/2020 pada bulan Juli, S kembali mengajar. Lalu, pada tanggal 1 Agustus 2019 suaminya kembali sesak nafas.
Selain itu, penyakit jantung dan diabetes yang dimiliki S juga ikut kambuh. Akibatnya S harus dirawat di RSUD Koja selama 14 hari.
"Tanggal 29 Agustus masuk (RSUD Koja) lagi, sampai sekarang belum pulang," tutur DRS waktu itu.
Adapun dugaan penyakit-penyakit yang muncul karena asap industri rumahan tersebut juga didukung oleh analisa Dinas Lingkungan Hidup yang melakukan analisa kualitas udara di sekitar tempat usaha pada Maret 2019.
Hasilnya, kawasan itu tercemar. Kualitas udaranya bahkan disebut tak baik untuk kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa parameter NO2 (nitrogen dioksida) dan H2S (hidrogen sulfida) melebihi baku mutu. Paparan NO2 dengan kadar 5 ppm (part per million).
Baca juga: Bukan Menghukum, Anies Hanya Tegur Tempat Peleburan Timah di Cilincing
Imbasnya, apabila terpapar selama 10 menit, manusia akan kesulitan dalam bernapas. Selain itu H2S juga menyebabkan bau yang mengganggu kenyamanan lingkungan.
Saati ini salah satu dari kurang lebih 25 industri tersebut sudah disegel polisi. Bangunan yang disegel adalah polisi adalah industri peleburan aluminium.
Sementara sisanya diberikan peringatan keras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perlindungan Hidup DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, peringatan yang dimaksud bertujuan agar pihak-pihak yang terlibat dalam urusan produksi hingga menghasilkan polusi ini melakukan koreksi dan perbaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.