BEKASI, KOMPAS.com - AR (61), pria yang diduga telah memerkosa F, seorang siswi SD di Bintara Jaya, Bekasi disebut jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Sama sekali enggak sosialisasi sama lingkungan. Enggak pernah ngobrol orangnya," ujar Sukin (63) kepada Kompas.com, Senin (16/9/2019) sore.
Sukin merupakan ketua RT tempat korban tinggal.
Dia menyebut, AR tinggal di sebuah kontrakan 3 pintu yang dibangun belum sampai setahun. Di depan kontrakan itu, terdapat halaman parkir yang kerap disambangi anak-anak untuk bermain kala sore hari. Di sana lah AR kerap bersua dan melancarkan aksinya pada korban.
"Kebetulan di sini juga anak-anak suka main sore-sore, main pasir atau main apa. Tapi (AR) enggak main sama yang anak laki," kata Sukin.
"Aktivitasnya memang di sini saja dia. Enggak ada pekerjaan dia sih, apa hidup dari pensiun atau dari anaknya," tambah dia.
Baca juga: 6 Fakta Dugaan Perkosaan oleh Kakek AR Terhadap Siswi SD di Bekasi
Sukin mengaku terkejut dengan aksi AR yang diduga telah memperkosa korban 2 kali dalam kurun 6 bulan. Soalnya, Sukin kerap menemui AR di masjid bahkan sebelum azan berkumandang.
"Dia jarang keluar. Paling dia ke masjid doang. Dia aktif, sebelum azan sudah di sana. Heran juga saya," tutup Sukin.
AR sendiri sudah sejak Jumat (13/9/2019) diamankan polisi karena digrebek warga, lantaran masih juga berkeliaran dan dikhawatirkan menyasar anak-anak lain sebagai korban berikutnya.
Keluarga korban sebelumnya telah melaporkan kasus ini pada Polres Metro Bekasi Kota pada 19 Agustus 2019. Namun, menurut Sukin, AR tak kunjung ditindak hingga akhirnya digrebek warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.