Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembongkaran Trotoar di Tengah Jalan Raya Kalimalang, Tak Semudah yang Dibayangkan...

Kompas.com - 17/09/2019, 09:25 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polemik trotoar di median Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, seakan membuat jalan tersebut tak aman bagi pengendara kendaraan bermotor.

Pasalnya, letak trotoar yang berada di tengah jalan dinilai mengganggu arus lalu lintas dan bisa membahayakan pengendara.

Arus lalu lintas di jalan tersebut juga kerap tersendat pada jam sibuk karena trotoar membuat jalan menjadi sempit.

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar mengatakan, Jalan Raya Kalimalang merupakan jalan nasional dan menjadi kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sedangkan, penataan trotoar tersebut dilakukan oleh pengembang Tol Becakayu. Oleh sebab itu, penanganan trotoar itu perlu koordinasi dengan pemerintah pusat terlebih dahulu.

Pembongkaran trotoar di tengah jalan raya itu pun tidak semudah yang dibayangkan.

"Masalahnya itu jalan nasional hanya penataannya include (termasuk) dengan Becakayu. Jadi tentunya perlu koordinasi secara intens ke pemerintah pusat. Karena kalau jalan nasional, takutnya nanti anggaran duplikasi. Masa dibikin, kita bongkar tanpa koordinasi. Ada koordinasi dulu ke pusat, kalau memang ada kajiannya itu dibolehkan untuk dibongkar, kita bongkar," kata Anwar di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin (16/9/2019).

Baca juga: Wali Kota Jaktim: Bongkar Trotoar di Kalimalang Perlu Koordinasi Pusat

Perlu dikaji

Anwar mengaku, keberadaan trotoar di median jalan itu sudah diketahuinya sejak lama karena sering melintas.

Namun, menurut dia, perlu ada kajian teknis untuk menentukan apakah letak trotoar itu salah atau tidak.

Hal itu tentunya harus dikoordinasikan dengan pemerintah pusat sebagai yang berwenang atas jalan tersebut.

"Setiap pembentukan suatu bangunan pasti ada kajian kan, kita enggak bisa langsung meng-judge ini salah tidak seperti itu, tentunya perlu ada kajian. Makannya setelah Pak Gubenur bicara diserahkan ke wali kota Jaktim, kita akan laksanakan, tentunya perlu koordinasi di tingkat pusat dan tingkat dinas," ujar Anwar.

Siap dibongkar

Sementara itu, Kepala Seksi Lalu Lintas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Andreas Eman mengatakan, Pemkot Jakarta Timur sudah sempat berkoordinasi dengan pengembang Tol Becakayu terkait keberadaan trotoar tersebut.

Baca juga: Petugas Dishub Ditempatkan di Trotoar di Median Jalan Kalimalang

Hasil koordinasi singkat itu, pengembang Tol Becakayu menyatakan siap membongkar trotoar tersebut, jika dinilai membahayakan pengendara.

"Saya bilang ke mereka (pengembang Tol Becakayu) trotoar itu di samping bukan di tengah. Akhirnya mereka siap, kapan perintah dari Wali Kota untuk memindahkan trotoar itu. Bahkan mereka katanya mau buat taman tapi itu masih wacana," kata Eman di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Senin.

Alasan pembangunan trotoar di median jalan

Adapun keberadaan trotoar di median jalan itu akibat kesalahan komunikasi terkait perencanaan kompensasi yang diberikan pengembang Tol Becakayu terhadap jalan tersebut yang terdampak pembangunan infrastruktur tol.

Eman menyebut, ada komunikasi yang tidak berjalan baik antara Pemkot Jakarta Timur dengan pengembang Tol Becakayu.

Tak ada kejelasan terkait perencanaan kompensasi, sehingga pengembang gunakan perencanaan yang dimilikinya.

"Mereka kan punya DED (Detailed Engineering Design), punya perencanaan, artinya dia hanya mengembalikan jalan yang dia pakai. Nah jalan sisa itu mungkin tadinya ada blocking tanah. Jadi dia kembalikan jalan yang dia pakai dulu itu, alasannya begitu. Tapi di kala nantinya ada perubahan, dia siap mengubah," ujar Eman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com