Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SDN Jatimulya 09 Bekasi Belajar Lesehan, Orangtua Sumbang Meja dan Karpet

Kompas.com - 17/09/2019, 12:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Guru-guru SDN Jatimulya 09 tak bisa berbuat banyak ketika tiga ruangan kelas di sekolah tersebut tidak dilengkapi meja-kursi sejak Januari 2018.

Salah satunya Fahruroji, wali kelas 4C yang murid-muridnya mesti belajar secara lesehan di ubin tiap hari.

"Secara fisik, anak itu perkembangannya kita khawatir, karena kan pertumbuhan tulang mereka sedang dalan perkembangan, yang jelas fisiknya lah yang kita perhatikan (karena) belajar dengan membungkuk," ungkap Fahruroji di sekolah, Selasa (17/9/2019).

Ia pun memberi keleluasaan bagi para muridnya untuk mengambil posisi yang nyaman kala belajar.

"Seenaknya saja lah suka-suka, senyaman mereka selama belajar di lantai. Duduk pun kadang-kadang pegal mereka boleh berbaring," ujar Fahruroji.

Untuk meminimalkan dampak fisik yang dirasakan para murid, beberapa dari mereka membawa meja kecil seperti meja gambar. Fahruroji mengatakan, beberapa orangtua murid malah berinisiatif menyumbangkan beberapa benda agar anak-anaknya bisa nyaman belajar di lantai.

Baca juga: Lagi, Murid SD di Bekasi Belajar Lesehan

"Ada juga kontribusi orangtua murid dengan membawakan banyak, seperti di kelas kan ada (orangtua murid) yang bikin meja-mejaan dari kayu, ada yang menyumbang karpet," ungkap guru pendidikan agama itu.

"Saya sendiri nyumbang karpet, bawa dari rumah, supaya tidak terlalu dingin lah di lantai," tambah dia.

Tiga ruangan kelas di SDN Jatimulya 09 di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tidak dilengkapi dengan meja dan kursi sejak gedung sekolah rampung dipugar Januari 2018.

Ada enam rombongan belajar yang terpaksa belajar di lantai, yakni murid-murid kelas 3D, 4A, 5B, 5C, 6A, dan 6B.

Pihak sekolah pun menyediakan rak sepatu di luar kelas agar para murid tidak mengenakan alas kaki ke dalam ruangan kelas.

Sebelum jam pelajaran dimulai pun, sejumlah murid yang kebagian piket kebersihan menyapu lantai kelas lebih dulu.

Kebanyakan dari para murid langsung mencari tempat di sekitar dinding kelas agar dapat bersandar.

Namun, ketika kegiatan belajar-mengajar dimulai, posisi itu akhirnya berubah-ubah. Ada yang berjongkok, menunduk, hingga tengkurap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com