Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Masalah Administrasi Bikin Murid SD Belajar Lesehan Lebih dari Setahun

Kompas.com - 18/09/2019, 07:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Cerita tentang murid yang belajar lesehan tanpa meja dan kursi muncul lagi kemarin. Baru selesai masalah di SDN Pekayon Jaya 3, ternyata masih ada sekolah yang bernasib serupa.

Namun kali ini bukan di Kota Bekasi, melainkan di SDN Jatimulya 09 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

Tiga ruangan kelas di SDN Jatimulya 09 di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi tidak dilengkapi dengan meja dan kursi. Ketiganya ditempati enam kelas (pagi dan sore), yakni kelas 3D, 4A, 4C, 5B, 6A, dan 6B.

Hal ini terjadi hanya karena masalah miskomunikasi dan administrasi yang berbelit. Menurut pihak sekolah, ada miskomunikasi karena pengadaan meja-kursi dikira sudah sepaket dengan pemugaran sekolah.

Ternyata tidak. Setelah sekolah selesai dipugar, meja dan kursi ternyata belum dibeli. Akhirnya ada jeda waktu yang cukup lama sekolah tidak memiliki mebel karena harus menunggu pada masa pengajuan hingga pengadaan.

Meja sudah ada, tetapi...

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Hery Herlangga mengatakan bahwa kursi-kursi untuk murid SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, sedang dalam pengadaan.

Baca juga: Murid SDN Jatimulya 09 Bekasi Belajar Lesehan, Orangtua Sumbang Meja dan Karpet

"Belum semuanya terkirim, di antaranya yang belum (adalah) kursi-kursinya, sehingga belum bisa optimal untuk pembelajaran," kata Hery lewat sambungan telepon, Selasa siang.

Saat ini, baru meja-meja yang sudah dikirim ke sekolah sejak dua pekan lalu. Total ada 120 meja yang sudah tersusun di koridor lantai dasar sekolah. Namun, meja-meja itu tetap belum bisa dipakai karena harus sepaket diserah-terimakan bersama kursinya.

"Jadi istilahnya nitip dulu sambil nunggu lengkap baru diserahterimakan," kata dia.

Hery mengakui jika pengadaan meja-kursi ini terbilang lama. Sebab, pengadaan baru diusulkan pada 2018, setelah SDN Jatimulya 09 rampung dipugar pada Januari 2018.

"Itu 2018 mengusulkan, realiasasinya 2019 satu tahun sekali pengadaan. Harapannya nanti setiap bangunan (sekolah) yang dibangun Dinas PUPR bisa langsung dilengkapi mebelnya," kata Hery.

Salah satu wali kelas di sekolah itu, Fahruroji menyayangkan bahwa meja-meja baru yang sudah dikirim itu tak boleh dipakai sambil menunggu kursi.

Padahal, para murid selama ini sudah sulit berkonsentrasi dan terganggu perkembangan fisiknya karena harus menunduk setiap belajar di kelas.

"Padahal kalau dimasukkan ke dalam, lumayan gitu bisa digunakan. Andaikan lambat kursinya (dikirim), saya bisa arahkan orangtua murid buat bawa kursi plastik karena kan mejanya sudah ada," ungkap Fahruroji.

Sudah sejak tahun lalu

Pihak sekolah menyebut, keadaan ini sudah terjadi sejak gedung sekolah selesai dipugar pada Januari 2018 lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com