Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Berobat dengan Biaya Rp 10.000 ke Dokter Mangku Sitepoe

Kompas.com - 18/09/2019, 11:16 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Dokter Mangku Sitepoe (84) dikenal sebagai dokter yang mematok biaya hanya Rp 10.000 bagi pasiennya. Setiap hari Rabu dan Sabtu, ia praktek di Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St. Tarsisius, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Untuk bisa berobat di klinik tersebut, setiap pasien perlu membawa kartu identitasnya masing-masing.

Pasien yang baru pertama kali hadir akan diminta untuk melakukan pendaftaran terlebih dahulu. Setelah itu, mereka akan menerima kartu yang nantinya harus selalu dibawa saat datang berobat.

Waktu pendaftaran dibuka sejak pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB. Sistem pendaftaran diurutkan berdasarkan kehadiran.

Baca juga: Kisah Pengabdian Dokter Mangku Sitepoe, Pasien Hanya Bayar Rp 10.000 untuk Berobat

Pasien yang datang terlebih dahulu harus meletakkan kartunya ke dalam keranjang di meja pendaftaran serta menuliskan data diri di lembar yang tersedia.

Nantinya, perawat akan mengurutkan pasien berdasarkan kartu paling bawah, yaitu kartu yang pertama kali diletakkan.

Terdapat dua meja pendaftaran di depan ruang praktek. Pasien yang ingin berobat dengan dokter umum mendaftar di meja sebelah kanan, sementara pasien pemeriksaan gigi mendaftar di meja sebelah kiri.

Saat hendak dipanggil masuk ke ruang pemeriksaan, pasien akan membayar biaya Rp 10.000 langsung di meja pendaftaran. Setelah itu, mereka dipersilakan untuk masuk.

Baca juga: Alasan Dokter Mangku Sitepoe Bantu Obati Pasien dengan Tarif Murah

Setelah pemeriksaan selesai, pasien akan diarahkan untuk menyerahkan resep dari dokter di ruang apotek.

Selama obat diproses, pasien akan menunggu di ruang tunggu apotek yang terpisah dengan ruang tunggu utama.

Setelah nama pasien dipanggil dan obat diterima, pasien akan dipersilakan untuk pulang. Umumnya, obat yang diberikan terbatas untuk empat hari.

Oleh sebab itu, pasien yang belum sembuh dan masih membutuhkan obat, dianjurkan untuk berobat kembali pada hari praktek berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com