JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Sosial dan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) atau Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi akan kembali menyediakan tempat tinggal sementara bagi para pencari suaka.
Para pencari suaka tersebut kini kembali menempati trotoar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Tempat tinggal sementara ini untuk menampung mereka sebelum nantinya dipindahkan ke Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.
"Siang ini akan ada pertemuan antara Kesbangpol dengan Kemensos dan UNHCE. Intinya adalah mareka yang saat ini belum memiliki tempat karena belum bisa dipindah ke Bambu Apus karena keterbatasan tempat, siang ini akan dibicarakan, dicarikan tempat sementara," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Bella Tera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (18/9/2019).
Baca juga: Dapat Uang untuk Mengontrak, Pencari Suaka Malah Kembali ke Pengungsian Kalideres
Anies menyebut, Pemprov DKI tak mungkin mengusir para pencari suaka dari trotoar tanpa memberikan solusi tempat tinggal.
"Jadi, kita tak hanya mengusir begitu saja karena mereka pun tak punya tempat lain untuk tinggal. Kalau perlu tempatnya akan kami siapkan sementara sampai Kementerian Sosial sudah ada tempat menampung mereka," ucapnya.
Data yang diterima Anies, saat ini ada 81 orang yang tinggal di trotoar Kebon Sirih terdiri dari 7 warga Sudan dan 74 warga Afghanistan.
Baca juga: Kembali Tinggal di Trotoar Kebon Sirih, Para Pencari Suaka Merasa Dibohongi UNHCR
Selain tempat tinggal sementara, Pemprov DKI Jakarta juga menyiapkan kebutuhan dasar seperti makanan dan toilet.
"Ya kebutuhan dasar, MCK, makan, kebutuhan dasar. Sebagai manusia harus survive, disiapkan kebutuhan dasar," kata Anies.
Pencari suaka yang sebelumnya tinggal di gedung eks Kodam, Kalideres, Jakarta Barat, kembali ke trotoar di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca juga: Bantuan dan Dukungan untuk Pencari Suaka yang Mulai Dihentikan...
Mereka menempati halaman bank tersebut yang tak jauh dari UNHCR.
Para pencari suaka ini beralasan kembali ke Kebon Sirih lantaran sudah tidak mendapatkan pasokan makanan, minuman, listrik, dan air di gedung eks Kodam, Jakarta Barat.
Saat itu, Pemprov DKI beralasan tak lagi memiliki cukup dana untuk membantu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.