Sebelum praktek di klinik ini, dokter Mangku bersama dengan empat orang lainnya, mendirikan klinik pengobatan gratis bernama Klinik Pratama Bhakti Sosial Kesehatan St. Yohanes Penginjil di Kramat Pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada tahun 1995.
"Waktu itu pasien sudah 200 lebih, satu hari praktek. Sedangkan yang praktek dokternya di sana kita baru lima orang. Jadi satu orang bisa kena 40 pasien," kata dokter Mangku.
Baca juga: Kisah Pengabdian Dokter Mangku Sitepoe, Pasien Hanya Bayar Rp 10.000 untuk Berobat
Karena itulah, didirikan klinik lainnya yang menjadi tempat Dokter Mangku praktek hingga saat ini.
Keinginan dokter Mangku untuk berbuat baik didasari oleh kepercayaannya pada gagasan altruisme.
Gagasan altruisme menyatakan bahwa setiap individu yang berakal sehat memiliki keinginan untuk mengabdikan dirinya bagi sesama tanpa pamrih. Paham ini dipercaya oleh Dokter Mangku dan pendiri lainnya untuk mulai melayani kesehatan masyarakat.
Baca juga: Alasan Dokter Mangku Sitepoe Bantu Obati Pasien dengan Tarif Murah
"Jadi dengan akal sehat, altruisme, sama satu lagi berkesinambungan, itulah dasarnya kita mendirikan balai pengobatan," ucap dia.
Hingga kini, pengabdian yang dokter Mangku lakukan didukung oleh banyak orang, termasuk keluarganya.
"Keluarga saya, mereka semua mendukung saya. Semua anak-anak saya," ujar dia.
Kebutuhan sehari-harinya terpenuhi dari honor buku-buku yang ia terbitkan sejak lulus sebagai dokter hewan dan uang pensiun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.