Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pengendara yang Bantu Nenek Dian Saat Gendong Jenazah Cucunya di Cilincing

Kompas.com - 18/09/2019, 19:05 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dian Islamiyati (36), mengaku tidak ada satupun warga menolong saat dirinya tengah menggendong jenazah cucunya di Jalan Akses Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Padahal, kala itu kondisi di jalanan sedang macet sehingga dipenuhi kendaraan bermotor yang melintas.

Saat itu, dari Puskesmas Kecamatan Cilincing, Dian ingin pulang ke rumahnya di Kampung Malaka I, RT 07/RW 12 Rorotan, Cilincing.

Dian menumpang motor bersama keponakannya. Tiba-tiba, motor tersebut mogok karena kehabisan bensin.

Baca juga: Kepala Puskemas: Nenek yang Jalan Kaki Bawa Jasad Bayi Tak Pakai Mobil Jenazah karena Buru-buru

Dian kemudian menggendong jenazah cucunya, sementara keponakannya mendorong motor sambil mencari lokasi SPBU terdekat.

"Ada beberapa ratus kendaraan pasti ada melihat dong. Cuma kalau untuk menegor, enggak ada satupun yang menegor," kata Dian ditemui di kediamannya di Cilincing, Jakarta Utara  Rabu (18/9/2019).

Dian mengatakan, para pengendara hanya terheran melihat dirinya menggendong jenazah cucunya yang tertutup kain hitam. Namun, tidak ada warga yang berempati.

Baca juga: Cerita Aiptu Wayan Beri Tumpangan Mobil pada Nenek yang Gendong Jenazah Cucu

Sampai akhirnya, tiga orang polisi yang sedang mengatur lalu lintas memanggil dirinya.

Mulanya, Polisi itu bertanya kepada keponakan Dian yang sedang mendorong motor.

Keponakannya tersebut menceritakan kondisi yang sedang dialami Dian sambil menunjukkan surat kematian sang bayi.

Lalu, Kapolsubsektor KBN Marunda Aiptu Wayan berinisiatif mengantarkan dirinya.

"Saya bersyukur di luar sana, ada begitu banyak orang yang baik dengan saya. Yang mau menolong saya tanpa pamrih," ujar Dian.

Baca juga: Nenek yang Gendong Jenazah Cucunya di Cilincing Bingung Bayar Pemakaman

Cucu Dian yang baru saja dilahirkan putrinya meninggal dunia karena lahir prematur di Puskesmas Kecamatan Ciliincing.

Dian yang ingin segera menguburkan bayi tersebut tak mau menunggu mobil jenazah yang sedang diupayakan pihak Puskemas.

Ia lantas membawa jenazah cucu laki-lakinya tersebut menggunakan sepeda motor yang dikendarai keponakannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com