"Lari ke mana? Apa yang kamu bacok? Bagian mananya?" tanya petugas polisi.
"Saya bacok bagian pinggang kanan belakang, awalnya jatuh dulu dia (Sanjay) tapi bisa bangun lari," jawab SP.
Panik karena bacokannya tepat sasaran, SP membuang golok yang dibuangnya dan berusaha kabur.
Teman seperjuangan SP yang tergabung dalam geng motor Jakarta Tangerang All Star kabur begitu saja meninggalkan SP.
Nasib sial memang menimpa SP saat itu, sudah ditinggal sendiri usai tawuran, dirinya kabur dan malah masuk kekawasan yang ramai karena sedang kondangan. Alhasil dirinya ditangkap oleh warga yang sedang menggelar hajatan.
"Usai membacok ke mana kamu? Teman-teman kamu tidak menunggu?" tanya polisi.
"Enggak Pak kabur, saya lari lurus ada hajatan, disangka ya sudah kena," jawab SP.
Sementara itu, Sanjay yang dibantu warga dilarikan kerumah sakit karena kondisinya yang semakin parah. Namun, Sanjay tidak bisa tertolong dan meninggal dunia.
"Tadi kami lakukan rekontsruksi untuk memperjelas peran masing-masing para pelaku tawuran itu. Dimana ada beberapa adegan yang diperagakan oleh para pelaku," kata KBO Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat, Iptu Yudi Adiansyah, Rabu (18/9/2019).
Masih kata Yudi, seluruh adegan yang diperagakan merupakan adegan yang sesuai dengan keterangan dari para pelaku saat pembuatan berita acara pemeriksaan (BAP).
"Semuanya sesuai dengan pengakuan mereka dan berita acaranya," tutup Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.