Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pecinta Sepeda Ontel Pesimistis Sikapi Rencana Pemprov DKI Perluas Jalur Sepeda

Kompas.com - 19/09/2019, 14:46 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ong Cukim, pegiat komunitas ontel Batavia mengaku sedikit pesimistis soal jalur sepeda yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta.

Dia khawatir jalur tersebut tidak bisa dimanfaatkan sesuai fungsinya.

Keraguan itu muncul lantaran jalur sepeda yang sudah ada dinilai gagal memfasilitasi pesepeda untuk gowes menyusuri jalanan Ibu Kota.

Dia mengambil contoh jalur sepeda di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Faktanya, banyak mobil dan motor yang terparkir di atas jalur sepeda tersebut.

Baca juga: Jalur Sepeda di Kawasan Blok M Jadi Lahan Parkir

"Yang sudah sudah seperti di Jakarta Selatan itu (jalur sepeda di Blok M dan Melawai). Banyak yang parkir di sana. Cuma namanya pengemudi transportasi umum, jadi kesadarannya kurang. Kita juga tidak jarang harus bersinggungan dengan ojek online karena ini," ucap dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Menurut dia, hal tersebut terjadi lantaran kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang fungsi dari jalur sepeda.

"Karena harus diakui kurangnya sosialisasi kepada pengendara mobil dan motor. Kebetulan juga kesadaran angkutan umum juga kurang akan fungsi jalur sepeda tersebut," ucap dia.

Baca juga: Semangat Pemprov DKI Buat Jalur Sepeda Baru, tetapi yang Lama Terbengkalai...

Dia berharap penambahan jalur sepeda ini juga dibarengi dengan sosialisasi yang maksimal dari pemerintah.

Tidak hanya itu, dia juga berharap Pemprov menggandeng aparat keamanan untuk mengamankan jalur sepeda agar tidak dijadikan tempat parkir liar.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan meluncurkan jalur-jalur sepeda di Jakarta dalam upaya memfasilitasi pesepeda di Jakarta.

Baca juga: Mulai 20 September, Ada Uji Coba Jalur Sepeda di 17 Jalur di Jakarta

Ada 17 ruas jalan di Jakarta yang disediakan dengan jalur sepeda.

Uji coba jalur sepeda ini akan dibagi dalam tiga fase dengan waktu pelaksanaan yang berbeda-beda selama 2 bulan penuh.

Fase pertama, tujuh jalur akan diujicobakan pada 20 September-19 November 2019, yakni:

1. Jalan Medan Merdeka Selatan

2. Jalan M.H Thamrin

3. Jalan Imam Bonjol

4. Jalan Pangeran Diponegoro

5. Jalan Proklamasi

6. Jalan Pramuka

7. Jalan Pemuda

Fase 2, ada empat jalur yang akan diujicobakan pada 12 Oktober-19 November 2019, yakni:

1. Jalan Jenderal Sudirman

2. Jalan Sisingamangaraja

3. Jalan Panglima Polim

4. Jalan RS Fatmawati Raya

Fase 3, ada enam jalur yang diujicobakan pada 2-19 November 2019, yakni:

1. Jalan Tomang Raya

2. Jalan Cideng Timur

3. Jalan Kebon Sirih

4. Jalan Matraman Raya

5. Jalan Jatinegara Barat

6. Jalan Jatinegara Timur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com