Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencari Suaka Kembali ke Area Gedung Eks Kodim meski Pintu Utama Digembok

Kompas.com - 19/09/2019, 17:15 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Situasi terkini lahan eks Kodim Kalideres, Jakarta Barat masih ditempati para pencari suaka, pada Kamis (19/9/2019) sore.

Padahal beberapa hari lalu, para pencari suaka masih menempati kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Pantauan Kompas.com saat mendatangi lokasi lahan eks Kodim, pagar pintu masuk kodim terlihat terkunci rapat.

Rantai besi diikatkan untuk menyatukan dua pintu gerbang, lalu dikunci dengan gembok dari dalam. Entah siapa yang memerintahkan pintu tersebut dikunci rapat-rapat.

Bila ingin keluar, para pencari suaka ada harus melewati pintu kecil yang ada di kanan belakang gedung. Kira-kira lebarnya dua meter kurang.

Baca juga: Pencari Suaka Pasang Tenda di Area Gedung Eks Kodim Meski Sudah Tak Boleh Ditempati

Sementara itu, beberapa anak kecil yang bermain di pinggir jalan mengisi waktu sore hari, mereka bisa keluar gedung karena dapat melewati sela-sela pagar besi.

Tidak jarang pengemudi kendaraan berhenti dan membagikan snack, makanan, serta minuman kepada anak-anak itu.

Dilihat dari luar gedung, para pengungsi yang dewasa memilih menghabiskan sore hari dengan berkumpul dan bermain voli di halaman dalam gedung.

Di depan pintu kecil terdapat posko yang berisi petugas keamanan seperti Satpol PP, Kepolisian guna berjaga di area gedung eks Kodim Kalideres.

Baca juga: Bermodal Paspor dari Calo, Ali Tinggalkan Afganistan demi Cari Suaka di Indoonesia

Sebelumnya, para pencari suaka dinyatakan sudah kembali ke Kalideres terlihat dari trotoar di Kebon Sirih dekat Kantor UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Pengungsi), Jakarta Pusat, telah kosong dari keberadaan para pencari suaka yang sempat menduduki tempat tersebut pada Rabu (18/9/2019) malam.

"Mereka jam 06.00 WIB diangkut pakai bus transJakarta ada tiga," kata Budi, salah satu personel keamanan salah satu tempat makan dekat trotoar Kebon Sirih saat ditemui di lokasi, Rabu, seperti dikutip Antara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com