Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis yang Mengiringi Pembongkaran Industri Pembakaran Arang di Cilincing...

Kompas.com - 20/09/2019, 10:14 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

Hanya berbekal pisau, para pemilik pun tampak mulai memanjati cerobong asap yang terbuat dari rangkaian bambu yang dilapisi terpal tersebut.

Mereka melepaskan terpal -terpal tersebut dari ikatan yang melekat pada bambu. Anggota PPSU dan Satpol PP kemudian turut membantu pembongkaran.

Saat proses pembongkaran berlangsung, tiba-tiba air mata berlinang di pipi Khoriah (49) yang bekerja di sana. Ia mengaku tidak tega melihat satu-satunya tempat dirinya mendapat uang dibongkar. Bahkan sesekali ia mencoba mencegah petugas yang melakukan pembongkaran.

"Enggak usah dibongkar Pak, biar kami saja yang bongkar," ujar Khoriah kepada petugas yang melakukan pembongkaran sambil terisak.

Kepada wartawan, Khoriah mengaku teringat dengan anaknya yang tengah mengenyam pendidikan di bangku SMP. Ia berkata pendapatannya hanya ada di cerobong asap itu.

Khoriah berharap pemerintah bisa segera memberi solusi nyata bagi mereka. Entah itu relokasi atau cara lain agar mereka bisa tetap menjalankan usaha.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Syahruddin (33), salah seorang buruh pembakaran arang batok. Ia mengaku tidak memiliki keahlian lain selain membuat arang.

Baca juga: 365 Petugas Gabungan Disiagakan Awasi Pembongkaran Industri Pembakaran Arang di Cilincing

"Keahlian saya cuma bisa bikin arang, orang enggak punya ijazah segala macam buat kerja di PT. SD saja enggak lulus," ujar Syahruddin.

"Paling tidak dicarikan kerja (oleh pemerintah) biar orang sini pada enggak nganggur semua," sambungnya.

Sebelum dibongkarnya tempat pembakaran arang tersebut, industri peleburan alumunium juga sudah diberhentikan paksa oleh Polres Metro Jakarta Utara dengan melakukan penyegelan.

Pemilik usaha peleburan aluminium dianggap melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Perdagangan oleh kepolisian.

Dengan pembongkaran dan penyegalan tersebut, jadilah Kelurahan Cilincing terbebas dari masalah asap yang puluhan tahun menghantui warga.

Alat pembakaran akan disita jika kembali beroperasi

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Utara Yusuf Madjid mengatakan dalam pembongkaran itu, para pemilik usaha masih diizinkan menyimpan sendiri barang-barang milik mereka.

Namun, apabila kembali beroperasi, pihaknya tidak segan-segan melakukan penyitaan.

"Hari ini warga bongkar cerobong asapnya. Tapi kalau kembali membakar arang batok maka akan kita sita alatnya," ucap Yusuf

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com