Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertahankan Rumah di Tengah Kompleks Apartemen, Lies Tolak Tawaran Satu Unit hingga Uang Rp 3 M

Kompas.com - 20/09/2019, 19:13 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu rumah tua masih berdiri di area Apartemen Thamrin Executive Residence, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat. Rumah tersebut berada di belakang apartemen.

Rumah itu milik Ibu Lies. Ia tetap bertahan meski hidup tanpa memiliki tetangga.

Banyak kenangan yang menjadi alasan Lies menolak tawaran pemilik apartemen untuk membeli rumahnya.

Sejak lahir, Lies sudah tinggal di rumah tersebut. Rumah itu diwariskan turun-temurun hingga kini menjadi miliknya.

Baca juga: Rumah Tua Nyempil di Tengah Apartemen Mewah Jakpus, Ini Kisah Sang Pemilik

Pada 2012, sekitar 10 tetangga Lies pindah setelah rumah mereka dibeli pemilik apartemen dengan harga relatif tinggi.

“Iya pada pindah semua. Mereka takut juga kali sama preman-preman yang suruh mereka pindah saat itu. Kalau saya kan tidak takut,” ujar Lies saat berbincang dengan Kompas.com di rumahnya, Jumat (20/9/2019).

Ia mengaku tak tahu persis berapa jumlah uang yang diterima para tetangganya saat itu. Namun, ia meyakini jumlahnya besar.

“Tapi kayanya gede tuh dikasih, ada kali miliar deh kalau enggak salah,” katanya.

Baca juga: Punya Properti Mewah Lain, Lies Pilih Tetap Tinggal di Rumah Tua di Kompleks Apartemen

Kompas.com sempat berbincang dengan tetangga Lies. Menurut dia, Lies pernah ditawari Rp 3 miliar, bahkan dengan tambahan satu unit di Apartemen Thamrin Residence Executive.

Meski demikian, Lies tak tergiur.

Kondisi Rumah Ibu Lies yang Dikelilingi Gedung Apartemen Thamrin Executive, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Kondisi Rumah Ibu Lies yang Dikelilingi Gedung Apartemen Thamrin Executive, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2019).

Saat dikonfirmasi perihal informasi tersebut, Lies membenarkan. Baginya, uang bukan segalanya.

Sebab, ia sudah memiliki banyak uang dari usaha indekosnya. Bahkan, ia juga memiliki rumah mewah di Bandung dan Tangerang.

“Iya benar (pernah ditawari Rp 3 miliar dan satu unit apartemen). Tapi saya tidak mau dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini,” ujar Lies.

Baca juga: Punya Rumah di Tengah Apartemen, Lies Harus Beli Air hingga Bayar Karcis Masuk

Sementara itu, Wasroni, Ketua RT 007 RW 009, mengatakan, dulunya memang tanah di kawasan rumah Lies dijual mahal.

Sebab lokasinya berada di tengah kota dan banyak yang mengincar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com