Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kesulitan yang Dihadapi Lies karena Pertahankan Rumah di Tengah Apartemen Mewah

Kompas.com - 21/09/2019, 07:35 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kompleks Apartemen Thamrin Executive Residence, siapa sangka ada rumah reyot yang tak banyak diketahui orang termasuk penghuni apartemen itu sendiri.

Rumah reyot milik Ibu Lies itu tak banyak diketahui orang karena setengah bangunannya ditutupi oleh tembok berisi tanam-tanaman hijau.

Posisi rumahnya yang lebih rendah dari jalan membuat penghuni harus turun melewati tangga nan licin untuk masuk ke rumahnya.

Rumah milik ibu tiga anak ini memang sudah ada sejak dulu sebelum apartemen itu dibangun.

Hanya Lies satu-satunya yang bertahan tinggal di kompleks apartemen itu selama tujuh tahun sejak Apartemen Thamrin Excutive Residence berdiri pada 2012.

Tinggal di kompleks apartemen itu telah membuat kehidupan Lies bersama suami dan anaknya tak tenang.

Dia harus menghadapi berbagai kesulitan sebagai konsekuensi dari sikapnya yang memilih bertahan di rumah itu.

Kompas.com merangkum kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Lies selama hidup berdampingan dengan apartemen.

1. Rumah hampir ditutupi pengelola agar tak diketahui keberadaannya

Hidup berdampingan dengan apartemen bukanlah suatu hal yang indah. Pasalnya rumah Lies sering kali dianggap benalu bahkan uban yang harus ditutup-tutupi keberadaannya.

Tidak cukup menutup setengah rumahnya menggunakan tembok berisi tanaman-tanaman hijau, rumah Lies pun sempat akan ditutupi tembok seluruhnya.

Baca juga: Cerita Pemilik Rumah Reyot di Dalam Kompleks Apartemen Mewah, Diteror Preman agar Pindah

Namun, hal itu langsung ditolaknya. Ia menilai para pengelola tak berperikemanusiaan.

"Ini saja jalan ke bawah, tembok tinggi semua yang bangun pengelola supaya rumah saya tidak kelihatan warga. Eh ini malah mau menutup rumah saya dengan tembok," ujar Lies.

"Kalau ditembok semua, bagaimana saya keluar? Apa saya punya sayap yang bisa terbang?" kata Lies pada Jumat (20/9/2019).

Lies juga pernah mematahkan besi-besi yang diletakkan pengelola di area masuk rumahnya.

2. Kesulitan air bersih

Selain itu, Lies bercerita, setiap hari ia harus berbagi jatah air dengan apartemen yang menyediakan air bagi para penghuninya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com