Namun, sering dia justru tidak mendapat air bersih itu.
"Semua disedot sama apartemen, saya tak pernah kebagian air bersih," ujar Lies saat ditemui, Jumat (20/9/2019).
Lies bahkan pernah mengajukan permohonan ke pengelola apartemen untuk memasang air PDAM di rumahnya.
Namun, permintaan itu tak diindahkan oleh pengelola. Padahal, Lies berniat untuk membayar biaya operasional itu menggunakan uangnya sendiri.
Baca juga: Ironi Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah di Thamrin...
"Saya sudah bilang, biarin saja PDAM masuk ke rumah saya. Saya yang bayar pipanya, tukangnya. Berapa meter sini saya yang bayarin, maksudnya biar bagi ke saya juga airnya," ujar dia.
Akhirnya, ibu berusia 64 tahun ini harus membeli air isi ulang untuk mandi, mencuci baju, dan piring.
Setiap hari, ia harus membeli 20 hingga 25 galon ke rumah untuk persediaan air.
"Ya kalau buat nyuci-nyuci, saya beli air isi ulang sama tetangga saya dengan harga Rp 7.000-an, kalau air aqua asli palingan buat minum, saya beli Rp 18.000," kata Lies.
Air isi ulang itu biasanya diangkut oleh suaminya. Namun, terkadang dirinya mengangkat air isi ulang ini.
Membawa banyak galon ke dalam rumahnya juga bukan perkara mudah. Meski dibantu sang suami, ia tetap mengeluhkan sakit setiap membawa galon itu.
"Ini kan jalan masuk ke rumah saya, lihat ya sempit terus licin, kadang kepeleset saya gara-gara ngangkut air," ucapnya.
Baca juga: BERITA FOTO: Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah Thamrin Executive Residence
Kesulitan Lies tak berhenti di situ. Ibu rumah tangga ini bahkan pernah diminta bayar parkir untuk masuk ke kawasan apartemen.
Padahal, dia hendak pulang ke rumahnya yang ada di sisi belakang apartemen. Permintaan dari petugas itu pun ditolaknya mentah-mentah.
Saat ini Lies bisa masuk dengan bebas meski tetap membawa motor masuk ke samping rumahnya. Bahkan, Lies boleh parkir tepat di samping rumahnya bukan di tempat parkir para penghuni.
"Pernah dimintai Rp 500.000 untuk mobil dan Rp 300.000 untuk motor per bulan. Saya tidak mau, akhirnya sekarang gratis. Enak saja mereka minta-minta ke saya, orang ini tanah juga tanah nenek moyang saya," ujar Lies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.