BOGOR, KOMPAS.com - Pernahkah Anda berkunjung ke Takayama, sebuah kota yang terletak di Prefektur Gifu, Jepang? Atau mungkin belum pernah mendengar nama kota tersebut?
Takayama atau yang dijuluki sebagai Little Kyoto ini memang menjadi salah satu destinasi wisata para wisatawan mancanegara. Di kota itu, Anda bisa menikmati suasana tradisional Jepang pada abad 17.
Namun, bagi Anda yang belum berkesempatan untuk jalan-jalan ke kota yang mempunyai luas wilayah 2.177,67 kilometer persegi itu, tak perlu khawatir.
Di Kota Bogor, Anda bisa juga menikmati suasana tradisional Kota Takayama. KOMPAS.com mencoba menelusuri lokasi yang dimaksud.
Cukup berjalan kaki sepanjang 200 meter atau naik angkot 02 dan 03 dari Stasiun Bogor, Anda akan menemukan sebuah gang kecil. Namanya Gang Kepatihan. Lokasi persisnya berada di Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Saat mendatangi lokasi itu, Minggu (15/9/2019) pagi, tampak banyak wisatawan yang datang. Mereka mengabadikan setiap sudut gang dengan kamera yang dibawanya.
Bahkan, di pagi itu, dua pasang muda-mudi melakukan sesi foto untuk keperluan pre-wedding.
Gang Kepatihan memang menawarkan sensasi ala Kota Takayama. Gang sepanjang 70 meter itu disulap menjadi layaknya sebuah kota tua Takayama.
Ornamen-ornamen ala Jepang lengkap dengan bunga sakuranya pun menghiasi dinding-dinding di gang itu.
Ketua RW setempat, Soeharyanto mengatakan, ide awal tercetusnya kampung tematik ini muncul pada Agustus 2018 silam.
Alasannya, warga ingin membuat suatu perubahan di tempat tinggalnya agar lebih dilirik dan bermanfaat untuk warga dan masyarakat luas.
Soeharyanto mengungkapkan, kampung tematik di Gang Kepatihan ini berbeda dari kampung tematik lainnya. Sebab, selain unik, juga dibuat dengan konsep empat dimensi.
"Ingin ada gebrakan. Lalu dibuat kampung tematik yang unik dan beda. Kampung tematik beda dari yang lain karena empat dimensi. Itu inspirasinya dari kota paling tua yang ada di Jepang bernama Takayama," ucap Soeharyanto.
Dirinya menambahkan, dalam membuat kampung tematik ini sepenuhnya mengandalkan dana swadaya warga setempat.
Upaya warga, bisa dikatakan berhasil. Gang Kepatihan mulai dilirik oleh wisatawan. Beberapa perusahaan mulai memberikan bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pendanaannya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.