Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan di Bogor, Menyusuri Kampung Tematik Ala Kota Tua di Jepang

Kompas.com - 21/09/2019, 08:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pernahkah Anda berkunjung ke Takayama, sebuah kota yang terletak di Prefektur Gifu, Jepang? Atau mungkin belum pernah mendengar nama kota tersebut?

Takayama atau yang dijuluki sebagai Little Kyoto ini memang menjadi salah satu destinasi wisata para wisatawan mancanegara. Di kota itu, Anda bisa menikmati suasana tradisional Jepang pada abad 17.

Namun, bagi Anda yang belum berkesempatan untuk jalan-jalan ke kota yang mempunyai luas wilayah 2.177,67 kilometer persegi itu, tak perlu khawatir.

Di Kota Bogor, Anda bisa juga menikmati suasana tradisional Kota Takayama. KOMPAS.com mencoba menelusuri lokasi yang dimaksud.

Cukup berjalan kaki sepanjang 200 meter atau naik angkot 02 dan 03 dari Stasiun Bogor, Anda akan menemukan sebuah gang kecil. Namanya Gang Kepatihan. Lokasi persisnya berada di Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Saat mendatangi lokasi itu, Minggu (15/9/2019) pagi, tampak banyak wisatawan yang datang. Mereka mengabadikan setiap sudut gang dengan kamera yang dibawanya.

Bahkan, di pagi itu, dua pasang muda-mudi melakukan sesi foto untuk keperluan pre-wedding.

Gang Kepatihan memang menawarkan sensasi ala Kota Takayama. Gang sepanjang 70 meter itu disulap menjadi layaknya sebuah kota tua Takayama.

Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).

Ornamen-ornamen ala Jepang lengkap dengan bunga sakuranya pun menghiasi dinding-dinding di gang itu.

Ketua RW setempat, Soeharyanto mengatakan, ide awal tercetusnya kampung tematik ini muncul pada Agustus 2018 silam.

Alasannya, warga ingin membuat suatu perubahan di tempat tinggalnya agar lebih dilirik dan bermanfaat untuk warga dan masyarakat luas.

Soeharyanto mengungkapkan, kampung tematik di Gang Kepatihan ini berbeda dari kampung tematik lainnya. Sebab, selain unik, juga dibuat dengan konsep empat dimensi.

"Ingin ada gebrakan. Lalu dibuat kampung tematik yang unik dan beda. Kampung tematik beda dari yang lain karena empat dimensi. Itu inspirasinya dari kota paling tua yang ada di Jepang bernama Takayama," ucap Soeharyanto.

Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).

Dirinya menambahkan, dalam membuat kampung tematik ini sepenuhnya mengandalkan dana swadaya warga setempat.

Upaya warga, bisa dikatakan berhasil. Gang Kepatihan mulai dilirik oleh wisatawan. Beberapa perusahaan mulai memberikan bantuan corporate social responsibility (CSR) untuk membantu pendanaannya.

Ia berharap, hal ini bisa menjadi sumber penghasilan baru bagi warga. Kata dia, selain dapat berswafoto, wisatawan juga bisa menikmati sajian kuliner.

“Tidak hanya itu, nanti mungkin kita juga akan menyewakan baju-baju khas Jepang. Jadi kalau mau ada yang mau prewed juga bisa. Saat ini memang kita belum menetapkan tarifnya,  tetapi kalau ada warga yang mau menyumbang ya kami sangat berterima kasih,” tuturnya.

Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).KOMPAS.COM/RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Wisatawan saat mendatangi dan berfoto di kampung tematik ala Jepang di Gang Kepatihan, Jalan Veteran, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Minggu (15/9/2019).

Sementara itu, salah satu wisatawan, Risma (28) mengaku terkesan dengan adanya kampung tematik ala Jepang ini.

Bagi Risma, sebagai warga Kota Bogor asli, kehadiran kampung tematik Gang Kepatihan ini dapat membuat kota hujan semakin dikenal masyarakat luas.

Terlebih, sambung dia, kampung tematik Gang Kepatihan bisa menjadi salah satu alternatif pilihan tujuan destinasi wisata di Kota Bogor.

"Saya tadinya belum tahu ada tempat ini. Terus ada temen ngasih tau, penasaran kan. Pas datang ke sini, ternyata tempatnya bagus. Cocok untuk yang suka selfi-selfie, Instagramable juga kan tempatnya," kata Risma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com