Kemacetan terjadi sampai simpang Pramuka-Tambak-Proklamasi. Saya bersepeda di antara banyaknya kendaraan bermotor dan proyek penggalian kabel optik. Debu dan asap kendaraan bermotor pun tak bisa dihindari.
Dari sana, saya belok kanan menuju Jalan Proklamasi. Tidak ada tanda-tanda jalur sepeda di sana. Saya dan peseda lain yang saya temui akhirnya bersepeda di jalur yang sama dengan pengendara kendaraan bermotor.
Dari Jalan Proklamasi, perjalanan dilanjutkan dengan belok kiri ke Jalan Diponegoro. Jalur sepeda di sana ditandai dengan marka garis warna putih. Arus lalu lintas tampak lengang, namun, jalur sepeda tetap dilintasi kendaraan bermotor.
Kemudian, perjalanan berlanjut ke Jalan Imam Bonjol. Tidak ada tanda-tanda jalur sepeda di sana. Justru, bagian kiri jalan di sekitar Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) dipenuhi mobil yang parkir di badan jalan. Saya pun bersepeda di bagian tengah jalan yang dilintasi kendaraan bermotor.
Dari Jalan Imam Bonjol, perjalanan dilanjutkan dengan belok kiri ke Jalan Pamekasan, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Blora menuju Stasiun Sudirman, putar balik di kolong Flyover Jalan Sudirman dan kembali ke Jalan Sudirman, berlanjut ke Jalan MH Thamrin, dan berbelok ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Jalur sepeda di Jalan MH Thamrin ditandai dengan marka garis putih dan pembatas lalu lintas berwarna oranye. Sementara jalur sepeda di Jalan Medan Merdeka Selatan ditandai dengan marka garis putih dan traffic cone.
Perjalanan yang saya tempuh dari Velodrome menuju Balai Kota dengan sesekali beristirahat atau sekadar berhenti untuk minum sekitar 1,5 jam.
Gubernur Anies mengakui masih ada jalur sepeda yang belum diberi marka.
"Ada beberapa ruas di antara Rawamangun dan Balai Kota yang belum diberi marka karena aspalnya akan diganti," ujar Anies.
Dia juga mengakui sejumlah jalur sepeda diserobot kendaraan bermotor.
"Oh iya pasti (ada kendaraan melintas di jalur sepeda), apalagi hari pertama. Kalau saat ini, ini adalah proses baru public education. Ini adalah edukasi publik," kata Anies.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta akan mengaspal ulang jalur sepeda yang kontur jalannya bergelombang. Jalur sepeda yang akan diaspal ulang salah satunya di Jalan Pemuda arah Jalan Pramuka.
Jalur itu kemudian akan dicat untuk membedakan jalur sepeda dan jalur kendaraan.
"Kan sepanjang Pemuda ke arah Pramuka masih banyak yang belum (rata), nanti kami ratakan," kata Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho.
Dinas Bina Marga juga akan memasang beton kanstin (double kerb) dan tiang vertikal (bollard) sebagai pembatas jalur sepeda. Tujuannya agar jalur sepeda tidak diserobot kendaraan bermotor.
Baca juga: Anies: 500 Kilometer Jalan DKI Bisa Jadi Jalur Sepeda