JAKARTA, KOMPAS.com - Lies, pemilik rumah reyot yang berada di area kompleks Apartemen Thamrin Executive Residence, Tanah Abang, Jakarta Pusat, menolak untuk pindah dari tempat tinggalnya itu.
Alhasil, rumah tersebut hingga kini masih bertahan dan menjadi satu-satunya rumah tapak di antara sejumlah tower apartemen yang megah.
Baca juga: Ironi Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah di Thamrin...
Peristiwa warga menolak pindah dari tempat tinggal mereka saat berhadapan dengan adanya proyek pembangunan sudah umum terjadi. Tidak hanya di Jakarta, di kota-kota lain di dunia pun hal itu pernah terjadi.
Berikut ini, Kompas.com merangkum beberapa kisah dan nasib pemilik rumah yang menolak digusur di sejumlah negara.
Sebuah bangunan berdiri di tengah jalan raya bebas hambatan di Beijing, China. Bangunan itu disebut dingzihu atau rumah paku.
Vice.com melaporkan, pemilik rumah tersebut menolak untuk digusur.
Rumah tersebut disebut rumah paku karena sangat sulit dicungkil, seolah sudah terpaku pada tanah.
Ada dua alasan pemilik rumah menolak untuk digusur. Pertama, karena kompensasi yang tidak setimpal. Kedua, pemilik yakin biaya ganti rugi lebih besar bisa didapatkan dengan melangsungkan protes.
Rumah Edith Macefield di Seattle, Amerika Serikat (AS) dikenal sebagai rumah yang menginspirasi sutradara film animasi Up.
Rumah tersebut telah berusia ratusan tahun dan kini dikelilingi oleh menara beton di sisi kanan, kiri, dan belakangnya.
Edith awalnya diberi kompensasi sebesar 1 juta dollar AS untuk menjual rumahnya pada tahun 2006. Namun, ia menolak karena tidak ingin rumahnya menjadi kawasan komersial.
Hingga ia meninggal dunia tahun 2008, rumah tersebut masih berdiri di antara bangunan beton di sekelilingnya.
3. Rumah Mary Cook di New York, AS
Seorang pemilik rumah bernama Mary Cook menolak untuk menjual rumahnya di New York, AS.
Sebelumnya, Mary dan para tetangganya dijanjikan biaya ganti rugi cukup besar. Namun, sampai semua tetangganya pindah, ia bersikeras untuk bertahan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.