Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetangga Kamar Tak Tahu AF, yang Ditemukan Membusuk dalam Posisi Melahirkan, Sedang Hamil

Kompas.com - 21/09/2019, 17:55 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anna (36) kaget saat mengetahui tentangga kamar satu indekosnya, AF (25), ditemukan telah meninggal dunia dan dalam kondisi membusuk.

Ana tidak menyangka bau busuk yang diciumnya bersumber dari jenazah AF yang tergeletak dalam kamar indekos dalam posisi melahirkan.

Kepala jabang bayi sudah keluar separuh.

"Baunya sih dari siang. Saya kira itu bau bangkai burung di atas (atap). Jadi saya sama tetangga yang lain mau lihat ke atas," kata dia saat ditemui di rumah indekos di Jalan Rawajati III, RT 04/02, Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (21/9/2019)

Dia kemudian menyadari bahwa bau busuk tersebut bersumber dari kamar AF.

Yang membuat dia semakin kaget, AF meninggal saat melahirkan di dalam kamarnya.

Baca juga: Mayat Wanita Hamil Ditemukan dalam Posisi Melahirkan di Sebuah Kamar Kos

Ana tidak tahu bahwa AF yang selama ini bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) di salah satu departemen store itu sedang hamil.

"Saya juga nggak tahu jika selama ini dia hamil karena kan badannya gemuk. Jadi nggak kelihatan kalau sedang hamil," kata Anna.

Menurut dia, AF bukan jenis orang yang terbuka dengan para tetangganya.

Anna mengaku, AF tidak pernah bercerita apapun soal masalah yang dialami ataupun kehamilannya.

Yang Anna ingat, AF terakhir terlihat masuk kamar indekos setelah membeli dua air botol air minum pada Rabu lalu.

Setelah itu dia tidak pernah terlihat lagi.

Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Abdullah mengatakan, AF meninggal saat melahirkan.

"Kondisi mayatnya lagi melahirkan, posisi mayat terlentang, bayi sudah terlihat," ujar dia.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di sekujur tubuh korban.

Polisi membawa jenazah AF ke RS Fatmawati untuk diperiksa lebih lanjut.

Penemuan mayat AF menghebohkan warga. Rumah kos itu berada di sebuah gang. Warga berbondong-bondong datang untuk melihat peristiwa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com