Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Apartemen Mewah Dibangun, Pemilik Rumah Reyot Mandi Debu Tiap Hari

Kompas.com - 22/09/2019, 12:11 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lies (64), pemilik rumah di tengah Apartemen Thamrin Executive Residence mengenang perjuangannya saat apartemen mewah itu dalam tahap pembangunan.

Menempati satu-satunya rumah yang tersisa, Lies harus bergulat dengan debu dan suara bising alat-alat berat saat itu.

Dia pun sempat mengalami susah tidur selama pembangunan berlangsung. Dia juga khawatir terjadi bencana akibat dari aktivitas alat berat di sekitar rumahnya.

"Tanya saja orang-orang di sini. Orang katanya 'Ibu Lieus ini benar-benar wonder woman'. Bukan debu-debuan lagi, mandi debu tiap hari. Alhamdulillah kita enggak kena musibah," katanya, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: 7 Fakta Rumah Reyot di Tengah Apartemen Mewah, Kesulitan Pemilik Hingga Reaksi Pengelola

Ibu tiga orang anak itu menambahkan, selama tinggal di rumahnya, dia tidak mengalami kesulitan akses listrik. Namun, untuk kebutuhan air bersih, dia mengalami kesulitan.

"Tiap hari saya beli 25 galon, angkat sendiri. Kan sakit. Setiap hari keluar Rp 100.000 lebih untuk air bersih. Air aja modalnya sehari Rp 100.000, air doang tuh, belum listriknya," kata Lies.

Kondisi Rumah Ibu Lies yang Dikelilingi Gedung Apartemen Thamrin Executive, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2019).KOMPAS.com/CYNTHIA LOVA Kondisi Rumah Ibu Lies yang Dikelilingi Gedung Apartemen Thamrin Executive, Jalan Kebon Melati, Jakarta Pusat, Sabtu (20/9/2019).

Dia pernah berupaya untuk memakai air dari apartemen dengan membayar sesuai penggunaannya, namun gagal.

Lantas, dia juga sudah mengajukan pemasangan pipa air bersih ke PAM Jaya tapi belum berhasil.

Baca juga: Ramai Soal Rumah Reyot di Tengah Apartemen, Semewah Apa Apartemen Thamrin Executive Residence?

Wanita yang mengaku generasi ke-8 yang tinggal di tempat tersebut menjelaskan bahwa dirinya pernah memakai jet pump. Namun, mesin pompa air itu kini tidak dapat digunakan.

"Mau masang sendiri tapi katanya aksesnya nggak bisa masuk ke sini. Belum ada kabar lagi dari Bu Emi (perwakilan manajemen)," kata dia.

Chief Customer Service Thamrin Executive Residence Emi mengatakan, pihaknya tidak ada masalah dengan Lieus dan rumahnya di dalam kawasan apartemen.

Baca juga: Punya Rumah di Tengah Apartemen, Lies Harus Beli Air hingga Bayar Karcis Masuk

"Jadi selama ini tidak ada masalah apa pun. Penghuni tidak terganggu. Kami sebagai konsultan pengelola gedung apartemen ini, ya sudah seperti itu kondisinya," katanya.

Terkait Lieus yang kesulitan akses air bersih, berdasarkan informasi yang bersangkutan telah mengajukan proses pemasangan pipa ke PAM Jaya.

"Dia lagi daftar ke PAM cuma belum, katanya lagi proses apa lagi ditinjau, apa lagi gimana gitu. Selama ini dia pake air jet pump, mungkin kemarau, kering atau gimana (nggak bisa dipakai)," ucap dia.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Penghuni Rumah di dalam Kawasan Apartemen di Jakarta Pusat Kesulitan Akses Air Bersih,

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com