Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nostalgia Bekas Warga Kampung Kebon Melati, Kini Kediaman Mereka Jadi Thamrin City

Kompas.com - 22/09/2019, 19:47 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kampung Kebon Melati, Thamrin, Jakarta Pusat, yang dulu menjual tanah mereka hingga kini jadi kawasan elit di Thamrin, diketahui kerap reuni di lokasi kampung yang tersisa.

Bahkan, putri ketua RT009/RW009 Kampung Kebon Melati, Suhartati (42) berujar bahwa para bekas warga Kebon Melati itu membuat paguyuban.

"Ada malah, ada perkumpulan sekarang. Bonti namanya, Paguyuban Kebon Melati. Malah sekarang banyak yang nongol yang lama-lama," kata Suhartati kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya, Minggu (22/9/2019).

Wanita yang biasa dipanggil Tati ini mengatakan, bekas warga Kebon Melati itu mulai saling berinteraksi sejak sama-sama menggunakan media sosial.

Baca juga: Warga Kampung Kebon Melati yang Terkepung Gedung Pencakar Langit Ingin Jual Tanah Mereka

Dari sanalah warga-warga itu mulai sering berkumpul dan bernostalgia di daerah Kampung Kebon Melati yang tersisa.

"Udah tuh pada ke sini, yang rumahnya udah jadi Thamrin City, segala macem pada ke mari," ujarnya.

Bahkan ayah Tati yang bernama Rusli sering meledek para warga lama yang "pulang kampung" tersebut.

"Saya ledekin, udah abis duit (jual tanah)-nya baru balik lagi kemari," seloroh Rusli.

Sementara itu, Jaelani (38) menyebutkan, kebanyakan bekas warga Kebon Melati memutuskan pindah ke daerah satelit Jakarta setelah menjual tanah mereka.

"Paling banyak ke Depok, ada juga yang ke Ciledug, Citayem, Kebon Jeruk juga ada," tuturnya.

Adapun Kampung Kebon Melati merupakan sisa-sisa permukiman yang dulunya dipadati penduduk. Dahulu warga mulai menjual tanah-tanah mereka ketika sejumlah perusahaan berminat menjadikan kawasan Thamrin yang ada di pusat Jakarta sebagai kawasan elit.

Rusli menyebutkan, setidaknya semula ada 13 RT di kampung tersebut. Setelah pembangunan terjadi, jumlahnya menyusut menjadi 5 RT.

Saat ini, kampung yang tersisa berada di balik tembol komplek Thamrin Residence. Pintu keluar masuk kampung ini pun berasal dari tembok Thamrin Residence yang dijebol. Letaknya tepat di sebelah pos polisi sub sektor Thamrin City.

Hanya pejalan kaki dan pengendara sepeda motor yang bisa melewati jalan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com