Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Keempat Uji Coba, Masih Banyak Masyarakat yang Tak Tahu Ada Jalur Sepeda

Kompas.com - 23/09/2019, 14:24 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah empat hari uji coba jalur sepeda diberlakukan, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya jalur khusus itu.

Pengemudi ojek online Heri Abidin mengaku bahwa ia belum mengetahui adanya jalur sepeda. Sebab, menurut dia, tidak ada tanda khusus yang menyatakan bahwa yang digunakannya untuk parkir ialah jalur sepeda.

“Oh ini jalur sepeda ya, ini saya baru tahu pas mbak kasih tahu. Soalnya tidak ada tandanya ya,” ujar Heri saat parkir di jalur sepeda MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).

Heri mengatakan, belum adanya sosialisasi membuat dirinya tak tahu menahu akan adanya jalur khusus ini.

“Ya harusnya sih kaya sebar flyer atau ada plangnya ya, kalau ini menandakan jalur sepeda, baru deh ada uji coba begini. Ini mah mau gimana taunya (jalur sepeda) kalau tidak ada sosialisasi,” kata Heri.

Baca juga: Pemprov DKI Buka Jalur Sepeda, Pengamat Soroti Keselamatan Penggunanya

Namun, ia menilai adanya jalur sepeda itu akan membuat arus lalu lintas semakin teratur. Sebab ada jalur-jalur khusus sepeda akan memberikan kenyamanan untuk pesepeda.

“Ya jadi tidak ada lagi lah sepeda yang merasa terdiskriminasi oleh pengendara lainnya. Jadi nyaman ya kan pesepeda,” ucapnya.

Sama halnya Jupiter Zebua. Satpam MRT MH Thamrin ini mengatakan, jalur sepeda itu jarang dilalui oleh pesepada.

Sebab jalur sepeda kerap dilalui oleh pengemudi motor. Apalagi jika kalau tidak ada petugas yang berjaga.

“Ada aja sih sepeda palingan pagi atau sore. Cuma emang kalau ada petugas satpol pp aja tertibnya, kalau gakada palingan kaya gini nih banyak yang ngetem,” kata Jupiter sambil menunjuk ke arah sepeda motor yang ngetem.

Kemudian Ati, ia mengaku tidak mengetahui adanya jalur untuk pesepeda di kawasan MH Thamrin.

Baca juga: Butuh Waktu agar Pengendara Motor Sadar Tidak Serobot Jalur Sepeda

"Saya tidak tahu karena tidak ada sosialisasi, ini kan bahaya juga jalannya untuk kendaraan jadi kecil,” katanya.

Ia menilai trotoar di kawasan MH Thamrin kebesaran sehingga sisa jalur untuk kendaraan sedikit.

Ati juga menyarankan adanya pembuatan separator jalan sebagai penyekat jalur sepeda.

“Jadi sepeda ketika melintas di jalur sepeda itu akan lebih safety. Sehingga tidak ada lagi lah sepeda motor lewat jalur sepeda itu,” tuturnya.

Pantauan Kompas.com pada Senin (23/9/2019) di Jalan MH Thamrin ke arah ke Medan Merdeka Selatan dan sebaliknya yang mengarah ke Bundaran Senayan tampak jalur sepeda itu hanya dibatasi oleh traffic cone.

Tak ada tanda khusus yang menunjukkan bahwa traffic cone itu adalah pembatas antara pengendara motor dan mobil dengan pengedara sepeda.

Tidak terlihat adanya jalur sepeda mengakibatkan banyaknya pengendara motor yang melintas di jalur itu.

Ada pula ojek online yang mengantre di jalur sepeda itu.

Tak ada petugas kepolisian, satpol pp, maupun dinas perhubungan yang jaga di kawasan itu.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jakarta akan meluncurkan jalur sepeda. Ada 17 ruas jalan di Jakarta yang nantinya akan disediakan dengan jalur sepeda.

Paa Jumat (20/9/2019) lalu adalah hari pertama uji jalur sepeda.

Adapun Sebanyak tujuh jalur yang diujicobakan pada 20 September-19 November 2019 sepanjang hari.

Rutenya sebagai berikut :

1. Jalan Medan Merdeka Selatan
2. Jalan MH Thamrin
3. Jalan Imam Bonjol
4. Jalan Pangeran Diponegoro
5. Jalan Proklamasi
6. Jalan Pramuka
7. Jalan Pemuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com