Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pukul 19.15 WIB, Massa Mahasiswa Masih Bertahan di Depan Gedung DPR

Kompas.com - 23/09/2019, 19:19 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa mahasiswa masih bertahan memenuhi depan Kompleks Parlemen Senayan, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019) malam.

Mereka yang berunjuk rasa berasal dari dua kubu, yakni kelompok pro UU KPK dan kelompok yang menolak hasil revisi UU KPK dan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Pantauan Kompas.com pada pukul 19.15 WIB, massa masih menutupi jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi, Jakarta Barat.

Baca juga: Presiden Jokowi Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Cabut UU KPK

Ada pula pendemo yang menduduki tembok pembatas antara jalur tol dengan arteri.

Penutupan dilakukan mulai dari kolong flyover Ladogi yang mengarah ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.

Kedua kelompok saling berorasi di lokasi.

“Buka, buka, buka, pintunya sekarang juga,” ujar mahasiswa sambil menghadap ke gerbang Gedung DPR RI.

Baca juga: Massa Beratribut PMII Lempari Gedung KPK dengan Air Mineral Kemasan Gelas Plastik

Mereka kompak menyanyikan berbagai yel-yel dan lagu kebangsaan.

Sesekali mereka meneriakkan orasinya yang berisi tuntutan penolakan terhadap RUU KUHP dan revisi UU KPK.

Sore tadi, sejumlah perwakilan mahasiswa masuk ke dalam Kompleks Parlemen untuk bertemu Sekjen DPR. Belum diketahui hasil pertemuan.

Baca juga: Massa Beratribut PMII Bakar Ban di Depan Gedung KPK, Asap ke Arah Orator

Hasil revisi UU KPK dan pembahasan RUU KUHP menjadi polemik. Aksi unjuk rasa terjadi di berbagai daerah.

Presiden Joko Widodo tetap mendukung UU KPK hasil revisi meski dikritik berbagai pihak.

Sementara terkait pembahasa RUU KUHP, Jokowi meminta DPR menunda pengesahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Polisi Tangkap Pria yang Minta THR dengan Peras Petugas Minimarket di Cengkareng

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com