Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggerebekan Terduga Teroris di Cilincing dan Cerita Iron-Man

Kompas.com - 24/09/2019, 08:25 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

Satu persatu barang bukti dikeluarkan anggota Densus 88. Barang-barang tersebut dijejerkan tepat di depan rumah.

Sementara petugas masih melakukan penggeledahan, AG terduduk lemas di Taman Laba-Laba yang ada tepat di depan rumahnya.

Pikirannya melayang, mengapa putranya itu berubah menjadi seorang ekstrimis. Pantas saja anaknya itu berlaku aneh setelah kembali dari pesantren di Jawa Timur.

MA memang pendiam, kata dia, tetapi belakangan ini dia bahkan mengabaikan sapaan orangtuanya.

"Kalau ngobrol itu jarang sekali karena orangnya tertutup, kalau ditanya juga mau kemana? Diam saja, jalan, ngeluyur saja, enggak jawab," kata AG.

AG menyampaikan anaknya itu hanya keluar rumah ketika bekerja di sebuah pabrik yang ada di KBN, Marunda, dan pergi  pengajian ke Bekasi setiap malam Minggu. Selain itu, MA hanya berdiam di lantai dua rumahnya, entah apa yang ia kerjakan.

Baca juga: Ayah Terduga Teroris di Cilincing Mengaku Jarang Berinteraksi dengan Putranya

AG juga mengaku tak pernah melihat barang-barang yang dijejerkan Densus 88 yang ada di depan rumahnya tersebut. Meski bisa, AG tak pernah mengusik kamar anak-anaknya.

"Kalau saya tahu itu barang (bahan peledak), sudah saya buang itu semua," kata AG dengan suara tinggi. 

Proses Evakuasi dan Disposal

Setelah mengamankan sejumlah barang bukti, anggota Densus 88 memutuskan untuk mengevakuasi bom aktif yang ditemukan di kamar MA. Warga diminta menjauh, kira-kira 100 meter dari lokasi rumah.

Polisi sempat kesulitan menghalau bocah-bocah yang ingin menyaksikan proses evakuasi bom.

Dengan baju tebal khusus, seorang anggota Densus 88 kemudian memasuki rumah tersebut.

Beberapa menit kemudian ia keluar dari rumah membawa sebuah tas hitam berukuran cukup besar. Di dalamnya terdapat bom. Bom tersebut dinaikkan ke atas pikap lalu dipindahkan ke sebuah lahan kosong yang berada tak jauh dari lokasi.

Beberapa saat kemudian anggota Densus 88 yang tadi mengambil bom tampak menanam dan memasang detonator pada bom tersebut. Ia beberapa kali bolak balik untuk berkoordinasi dengan rekannya yang berada tak jauh dari lokasi penanaman bom.

Beberapa menit berselang seluruh anggota Densus 88 tampak menjauh dari lokasi. Mereka bersiap untuk meledakkan bom. Salah seorang anggota kepolisian lalu menghitung mundur, tanda bom akan segera di ledakkan.

"5...4...3...2..1....," kata polisi itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com