JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebanyak 273 orang dirawat di rumah sakit pasca-demo yang berujung ricuh di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Anies menyebut, ada 24 rumah sakit yang disiagakan untuk merawat korban.
Korban paling banyak dibawa ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintoharjo dan Rumah Sakit Pusat Pertamina.
"Tadi malam memang ada 273 orang yang dirawat di rumah sakit umum. Ada 24 rumah sakit yang memang sudah disiagakan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (25/9/2019).
Baca juga: [VIDEO] Detik-detik Polisi Intimidasi Wartawan Kompas.com Peliput Pengeroyokan Usai Demo di DPR
Anies menyampaikan, kebanyakan pasien yang dirawat karena sesak napas, kurang gula, dan kelelahan.
Dari total korban yang dirawat di rumah sakit, kata Anies, ada tiga orang yang harus dioperasi. Tiga korban itu mengalami luka serius.
"Ada tiga pasien yang dilakukan operasi karena pendarahan selaput otak, pendarahan otak, dan trauma tulang belakang," kata dia.
Menurut Anies, kebanyakan korban sudah pulang dari rumah sakit. Hanya ada belasan pasien yang masih dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Kapolda Sebut 39 Polisi Luka-luka Pasca-demo Ricuh di DPR
"Per jam 10.00 WIB tadi pagi, yang masih dirawat di rumah sakit jumlahnya 19 orang. Ada di beberapa rumah sakit, yang paling banyak 11 orang di RSAL Mintoharjo, sama RSPP ada tiga orang," ucap Anies.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, lanjut Anies, menanggung biaya pengobatan korban pasca-demo, Selasa kemarin.
"Kita seperti juga dalam kondisi-kondisi seperti ini, merespons cepat dan memfasilitasi pembiayaan untuk pengobatan bagi warga yang menjadi korban dan memerlukan pelayanan kesehatan," tuturnya.
Baca juga: 94 Orang yang Terlibat Demo di DPR Diamankan Polisi
Anies menyampaikan, Pemprov DKI Jakarta sudah bekerja sejak Selasa malam. Dinas Kesehatan mengerahkan 40 ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit dan menyiagakan lebih dari 100 orang tenaga medis.
Dinas Lingkungan Hidup menyiapkan toilet mobile dan membersihkan sampah di sekitar lokasi aksi unjuk rasa.
Aksi demonstrasi massa mahasiswa yang memprotes revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (revisi UU KPK), Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), dan beberapa rancangan UU lainnya berujung ricuh, mulai Selasa sore.
Kericuhan bermula ketika sekumpulan mahasiswa memaksa masuk ke dalam Gedung DPR.
Polisi yang bersiaga di dalam gedung menembakkan air dari mobil water cannon ke arah mahasiswa untuk memukul mundur mereka. Namun, mahasiswa melawan.
Kericuhan masih terjadi hingga menjelang dini hari. Tiga pos polisi dibakar dan satu pos polisi dirusak. Massa juga melempari polisi dengan sejumlah benda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.