Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Mahasiswa Al Azhar: Faisal Memar seperti Dipukul Berkali-kali

Kompas.com - 25/09/2019, 16:22 WIB
Nursita Sari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kakak mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir (21), Rahmat Ahadi (27), menyebut adiknya seperti dipukuli berkali-kali. Sebab, kondisi tubuh Faisal memar-memar.

Faisal mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang saat aksi unjuk rasa Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, yang berujung ricuh pada Selasa (24/9/2019).

Ia ditemukan dalam kondisi tubuh berdarah dan tak sadarkan diri di kawasan Taman Ria Senayan, Jakarta Pusat.

"Saya lihat ada memar di bahu kanan sampai pergelangan tangan, memar-memar kayak bukan habis jatuh atau abis guling-guling atau gimana, (tapi) seperti dipukul berkali-kali kalau yang saya lihat," ujar Rahmat di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).

Baca juga: Anies Sebut 273 Orang Dirawat di RS Setelah Kerusuhan di Depan Gedung DPR, 3 Orang Dioperasi

Kakak mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir, Rahmat Ahadi, di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).KOMPAS.COM/NURSITA SARI Kakak mahasiswa Universitas Al Azhar Indonesia Faisal Amir, Rahmat Ahadi, di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019).
Meskipun begitu, Rahmat tak mau menyimpulkan hal yang menimpa adiknya.

Sebab, belum diketahui saksi yang melihat langsung kejadian itu.

"Saya belum berani menyimpulkan karena belum ada saksi, belum ada keterangan yang jelas. Jadi, saya hanya berharap Faisal cepat sadar supaya bisa cerita kejadiannya seperti apa," kata dia.

Baca juga: 94 Orang yang Terlibat Demo di DPR Diamankan Polisi

Berdasarkan keterangan dokter, lanjut Rahmat, luka serius yang dialami Faisal diduga disebabkan oleh benda tumpul. Akibatnya, Faisal harus menjalani operasi.

"Keterangan dari dokter semalam, luka di kepalanya itu akibat terbentur oleh benda tumpul yang sangat keras," ucap Rahmat.

Rahmat menyampaikan, Faisal saat ini masih dirawat di ruang intensive care unit (ICU) RS Pelni.

Faisal sudah bisa membuka sedikit matanya dan melirik saat disapa.

Baca juga: Ketua DPR Minta Polisi Selidiki Kekerasan Terhadap Faisal Amir

Faisal dibawa ke instalasi gawat darurat (IGD) RS Pelni oleh teman-temannya dan sejumlah pegawai proyek di kawasan Senayan pada Selasa kemarin, sekitar pukul 19.00 WIB. Faisal saat itu dalam kondisi tidak sadar.

Tim dokter di IGD RS Pelni kemudian memeriksa kondisi Faisal. Hasilnya, Faisal mengalami pendarahan di kepala dan patah tulang pada bahu kanan.

Faisal kemudian menjalani dua operasi. Operasi yang dijalani Faisal berjalan lancar.

Namun, pihak rumah sakit menyebut kondisi Faisal masih dalam keadaan kritis pada Rabu pagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com