JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memukul mundur massa yang sebelumnya terus melemparkan batu ke Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2019) pada pukul 21.30.
Tembakan gas air mata terdengar berkali-kali dari arah pintu pelintasan Palmerah. Massa yang semula berada di samping Menara Kompas pun lari ke arah Jalan Palmerah Selatan.
Setelah bertubi-tubi serangan gas air mata dikeluarkan, polisi tak berseragam menyeruak masuk menangkapi pemuda-pemuda yang diduga menjadi pelaku kerusuhan.
Karyawan Kompas Gramedia yang masih berada di semua gedung perkantoran grup tidak diperkenankan keluar.
Baca juga: Kak Seto: Pelajar Ikut Demo karena Solidaritas dan Informasi Hoaks di Medsos
Aparat kepolisian terlihat menyisir kawasan perkampungan di sekitar kompleks Kompas Gramedia. Beberapa pemuda terlihat ditangkap.
Para pemuda yang ditangkap tidak menggunakan seragam Pramuka atau sekolah sebagaimana peserta demo pada Rabu dari siang hingga petang.
Saat penyisiran dilakukan, warga perkampungan juga berteriak agar demonstran tidak bersembunyi di perkampungan mereka.
"Woi! Jangan balik-balik ke sini! Bubar lo! Polisi!" teriak warga.
Hingga kini, penangkapan masih dilakukan aparat kepolisian. Jalan Tentara Pelajar dan Jalan Palmerah Selatan masih steril, tidak bisa dilalui.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.