Jurnalis kami spontan meneriaki polisi yang mulai beringas dan meminta mereka untuk berhenti.
Pria yang dipukuli polisi tadi terlihat tak lagi bergerak.
Teriakan ini langsung membuat polisi yang mengeroyok pria tadi sadar. Mereka memelototi jurnalis Kompas.com. Salah seorang komandannya meminta agar video itu dihapus. Ponsel yang digunakan untuk merekam video pun berusaha dirampas polisi.
Namun, upaya mereka tak membuahkan hasil karena ponsel itu langsung diselipkan ke dalam pakaian dalam.
"Tas saya ditarik, tangan saya ditarik, mereka nyaris menyerang sampai akhirnya komandannya itu melindungi saya dan membawa saya ke dalam JCC," tutur rekan kami itu.
Lanjutan berita ini bisa disimak di sini
3. Ketika Milenial Bersuara, Spanduk "Nyeleneh" Pun Tak Bisa Diremehkan.
Para mahasiswa yang turun ke jalan menolak Undang-Undang KPK dan RUU KUHP tampak menyampaikan aspirasi dengan cara yang sangat kekinian.
Tulisan-tulisan yang mereka sampaikan disesuakan dengan permasalahan kaum milenial saat ini namun tetap mengena apa yang mereka tuntut. Beberapa foto aspirasi kekinian tersebut tampak diunggah ulang oleh beberapa akun instagram salah satunya @jktinfo.
Di salah satu gambar terlihat seorang mahasiswi beralmamater dongker memegangi kertas yang berisi aspirasinya yang cukup menggelitik.
"Jangan matikan keadilan, matikan saja mantanku!!" isi tulisan yang dipegangi wanita tersebut.
Di gambar lain yang beredar di media sosial, terlihat pula seorang mahasiswa berjaket almamater kuning memegang kertas berwarna ping dengan tulisan yang cukup menggelitik "Pak Presiden sahkan saja saya dengan Anya Geraldin jangan RUU nya," isi tulisan yang dipegang Mahasiswa tersebut.
Bahkan ada juga yang menghubungkan dengan salah satu serial anime yang santer menjadi favorit berbagai kalangan saat ini.
"One piece belum tamat masak KPK mau tamat," tulis dia.
Ada juga bentuk protes yang diutarakan dalam bentuk meme oleh akun @fahmi_hidayat10. Dalam salah satu meme terlihat gambar Patrick, salah satu tokoh dalam serial kartun Spongebob, yang diberi logo KPK meminta izin kepada pejabat untuk melakukan penyidikan dan penyadapan.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengatakan, tulisan-tulisan ala milenial di spanduk tersebut menunjukkan spontanitas mahasiswa dalam menyuarakan isi hati mereka. Mahasiswa, kata dia, ingin membuat kalimat sederhana yang tak bertele-tele namun mudah dimengerti mahasiswa dan masyarakat luas.
Simak berita lengkap tentang hal ini di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.