Tak lama, seorang pejabat polisi meminta untuk berhenti merekam. Ia juga memaksa agar video tersebut dihapus.
Wartawan Kompas.com menjelaskan identitasnya dan profesinya yang dilindungi oleh UU Pers. Namun, sang polisi tetap tak peduli dan marah.
Tak lama setelah itu, salah satu demonstran yang diamankan menjadi sasaran amarah polisi. Belasan polisi menyeret dan mengelilinginya.
Dengan bertelanjang dada, ia tersungkur sementara polisi terus menginjaknya tanpa ampun dan memakinya.
Pukulan dan injakan diarahkan ke bagian dada dan wajahnya, sampai berlumuran darah.
Tak lama kemudian, pria itu tampak lemas tak bergerak.
Para polisi tersadar aksi mereka terekam oleh kamera.
Salah seorang komandannya memelototi dan meminta agar sang wartawan menghapus video tersebut.
Baca juga: Rekam Pengeroyokan di Samping JCC, Jurnalis Kompas.com Diintimidasi Polisi
Mereka juga berusaha merampas ponsel tersebut. Namun, usaha tersebut gagal karena ponsel segera diselipkan ke pakaian dalam.
Para polisi pun mencoba untuk memukul dan mengintimidasi sang wartawan.
Seorang polisi lainnya menyelamatkan wartawan Kompas.com.
Ia menjelaskan bahwa pasukan Brimob sedang mengamuk dan meminta sang wartawan untuk mengerti.
Wartawan pun dijauhkan dari kerumunan polisi tersebut. Setelah beberapa lama, ia baru diperkenankan untuk pulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.