JAKARTA, KOMPAS.com - Bagus Putra Mahendra merupakan satu-satunya pelajar yang tewas di saat aksi demo kemarin. Dia tewas tertabrak truk trailer saat mengikuti longmarch dari Jakarta Utara menuju Gedung DPR RI, Rabu (25/9/2019).
Keluarga Bagus awalnya tidak mengetahui jika siswa SMA kelas XI ini ikut aksi demo. Pasalnya, Bagus minta izin kepada orangtuanya untuk main bersama teman sampai sore.
"Berangkat sekolah dari rumah, bilang sama mamanya mau main sampai sore. kata si Bagus-nya 'mama aku pulang telat ya mau main dulu', begitu," kata kerabat Bagus, Fani Indah Sari (29), saat ditemui di rumah korban di Kawasan Warakas, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2019).
Bahkan, Bagus pun sempat meminta uang jajan tambahan kepada orangtuanya.
Menjelang sore, orangtua Bagus mendapatkan kabar dari polisi bahwa anak ketiganya itu menjadi korban kecelakaan. Sontak pihak keluarga pun kaget.
"Ya katanya si ada telepon dari kantor polisi bilang Bagus kecelakaan. Cuma kita belum tahu kecelakaannya, bagaimana bagaimananya," kata dia.
Baca juga: Viral di Medsos, Polisi Benarkan Ada Pelajar yang Tewas Saat Menuju Gedung DPR
Pihak keluarga pun langsung mendatangi Rumah Sakit Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara tempat Bagus dibawa polisi. Namun nahas, nyawa Bagus sudah tidak bisa tertolong.
Kini jenazah Bagus sudah dibawa keluarga ke Brebes, Jawa Tengah untuk dimakamkan.
Sebelumnya, beredar kabar jika Bagus tewas tertabrak lantaran dikejar oleh aparat kepolisian saat mengikuti aksi.
Hal tersebut dibantah oleh pihak kepolisian. Polisi mengatakan kejadian yang menimpa Bagus merupakan murni kecelakaan.
"Tidak ada aparat yang mengejar saat kejadian," ujar Plt Kanit Lakalantas Polres Jakarta Utara, Ipda Farmal saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019).
Baca juga: Polisi Bantah Pelajar yang Ingin Ikut Demo Tewas Tertabrak Truk karena Dikejar Aparat
Farmal mengatakan peristiwa itu bermula ketika sebuah truk kontainer sedang melaju di Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, kemarin.
"Trailer B 9417 QZ pengemudi sodara Ruhendi melaju dari arah barat ke timur di Jalan RE Martadianata tepatnya sebelum jembatan goyang wilayah Pademangan, Jakarta Utara," kata dia.
Sopir diduga kurang hati-hati sehingga truk yang dibawanya menabrak Bagus. Ketika itu, Bagus sedang berjalan dari arah selatan menuju utara.
Bagus mengalami luka parah di bagian punggung akibat kecelakaan tersebut. Bagus pun sempat dibawa ke RS Sulianti Saroso untuk penanganan lebih lanjut.
Namun, nyawa Bagus sudah tidak bisa ditolong lagi dan dinyatakan tewas pukul 16.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.