Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Demo Pelajar: Lemas Kelaparan hingga Ketinggalan Pesawat

Kompas.com - 26/09/2019, 15:28 WIB
Irfan Maullana

Editor

"Pokoknya merugikan banget ya, banyak banget yang dirugikan jadinya," kata Wildan yang berniat pulang ke wilayah Tangerang.

Kendati begitu, ia memilih bertahan di dalam bus ketimbang mencari alternatif transportasi lain lantaran takut malah menjadi korban kericuhan.

"Saya kan juga enggak tahu daerah sini. Takutnya nanti malah jadi kena karena kan rusuhnya parah. Ya mending pasrah aja disini," katanya.

2. Tertinggal pesawat

Masih di tempat yang sama, seorang pengemudi taksi mengaku merasa tak enak dengan penumpangnya yang ketinggalan pesawat.

"Ya tentunya sangat merugikan ya, waktu kami habis. Harusnya sudah bisa anterin penumpang, sekarang masih ketahan di sini," ujar Supriyanto, sopir taksi yang terjebak di Tol Dalam Kota, Rabu (25/9/2019), dikutip dari TribunJakarta.com.

Supriyanto mengatakan, dirinya saat itu sedang mengantarkan penumpang menuju Bandara Soekarno Hatta.

Baca juga: Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Terpantau Lancar meski Asap dari Lokasi Kebakaran Membumbung Tinggi

Namun, karena terjebak macet akibat demo pelajar tersebut, sang penumpang pun ketinggalan pesawatnya.

"Saya ini dari Plaza Indonesia mau ke Bandara Soekarno Hatta, bawa penumpang," katanya.

Sang penumpang wanita yang harus ketinggalan pesawat pun terlihat murung di dalam taksi dan enggan memberikan komentar.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019) malam. KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019) malam.

3. Alasan para pelajar

Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi atau Kak Seto, sempat menemui para pelajar yang sedang duduk di tangga JPO dekat Polda Metro Jaya.

Kak Seto menanyakan kepada tiga pelajar tersebut terkait motivasi apa yang membuat mereka melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR.

Dikutip dari TribunJakarta.com, dari penuturan Kak Seto, ketiga pelajar tersebut hanya sekadar ikut-ikutan.

"Karena semua teman-temannya ikut ke sana, jadi dia bilang enggak enak," kata Kak Seto.

Baca juga: Seto Mulyadi: Kondisi Keluarga dan Sekolah Jadi Alasan Pelajar Ikut Demo

Namun, ada pelajar lain yang menyebutkan ada hal yang merugikan dari keputusan DPR tentang RKUHP.

"Dia bilang katanya suami istri kok enggak boleh berhubungan. Gimana dong caranya punya anak?" ujar kak Seto menirukan pertanyaan pelajar itu.

Kak Seto pun akan turut mengawasi dan mengamati para pelajar yang ditahan di Polda Metro Jaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com