JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang hilang saat kerusuhan di sekitar Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (24/9/2019), ternyata ditangkap polisi.
Ketiganya atas nama Iqbal Fadli dari Fakultas Tarbiyah, Firman Irsan Mawardi jurusan Ilmu Politik, dan Dodi Kurniawan jurusan Sosiologi.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sultan Rivandi mengatakan, Firman sudah dipulangkan polisi pada Kamis (26/9/2019) pagi.
Sementara Iqbal dan Dodi masih ditahan.
Baca juga: LBH Terima 50 Pengaduan, Ada Mahasiswa yang Hilang
Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta masih berupaya agar Iqbal dan Dodi juga segera dibebaskan.
"Satu orang tadi pagi sudah dikeluarkan. Nah, dua lagi belum ada kabar. Tim kita sedang ada di Polda untuk memastikan agar semuanya bisa keluar hari ini," ujar Sultan saat dihubungi Kompas.com, Kamis sore.
Sultan menuturkan, Iqbal ditangkap karena terjebak kerusuhan di sekitar Palmerah.
Baca juga: Hingga Pukul 22.00 WIB, Polisi Amankan 570 Pelajar SMP dan SMA
Sementara Firman dan Dodi ditangkap saat menyisir teman-temannya di sekitar Senayan City. Mereka ditangkap sekitar pukul 23.30 WIB.
Sultan menjelaskan, kejadian itu bermula saat aksi unjuk rasa mahasiswa di sekitar Gedung DPR/MPR mulai ricuh. Sultan langsung menarik mundur seluruh mahasiswa UIN Jakarta.
Namun, Sultan menugaskan Firman dan Dodi untuk menyisir teman-temannya agar tidak ada yang ketinggalan di lokasi kerusuhan. Saat itulah Firman dan Dodi ditangkap polisi.
"Mereka pulang agak sedikit larut dan pada saat di depan Senayan City, dia ketahuan sama polisi menggunakan (jaket) almamater, padahal memang saya tugaskan untuk menyisir dan membeli makanan untuk anak-anak yang ada di Ciputat. Dan satu lagi, Iqbal, dia terjebak di Palmerah," kata dia.
Baca juga: Kronologi Mahasiswa Al Azhar Ditemukan dalam Kondisi Luka Serius Saat Demo di DPR
Sultan menegaskan, mahasiswa UIN Jakarta tidak berniat merusuh saat aksi unjuk rasa pada Selasa lalu. Dia bahkan menarik mundur seluruh mahasiswa UIN Jakarta saat mulai rusuh.
"Tidak ada upaya untuk membuat kerusuhan, anarkis, dan sebagainya. Justru mereka (Firman dan Dodi) memang saya tugaskan untuk menyelamatkan dan menyisir agar tidak ada yang ketinggalan," ucap Sultan.
Jika ada mahasiswa UIN Jakarta yang merusuh, lanjut Sultan, mereka adalah oknum.
"Kalau ada keterlibatan UIN Jakarta yang merusuh, saya katakan itu oknum yang tidak ikut instruksi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.