Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat menangani 11 orang korban dalam demo pelajar, Rabu. Direktur Rumah Sakit Pelni dr Dewi Fankhuningdyah, menyatakan, 11 orang itu telah dipulangkan.
"Semuanya kemarin sore hingga pagi ini sudah dipulangkan 11 orang. Semuanya luka ringan dan rawat jalan," ujar Dewi di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis.
Luka ringan yang dialami korban, kata Dewi, rata-rata karena terkena gas air mata.
"Semua luka ringan kena gas air mata dan luka lecet. Belum dapat ditentukan (apakah lukanya karena benda tumpul)," katanya.
Baca juga: RS Pelni Tangani 11 Korban Demo Pelajar di DPR
Ia mengatakan, rata-rata korban aksi tersebut berstatus pelajar.
"Mereka ada yang pakaian seragam ada yang tidak pakai seragam. Statusnya rata-rata pelajar," ujar Dewi.
Tiga mahasiswa yang ikut aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI sempat dikabarkan hilang.
Ketiganya adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, yakni Iqbal Fadli dari Fakultas Tarbiyah, Firman Irsan Mawardi jurusan Ilmu Politik, dan Dodi Kurniawan jurusan Sosiologi. Belakangan diketahui bahwa mereka ditangkap polisi.
Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sultan Rivandi mengatakan, Firman sudah dipulangkan polisi pada Kamis pagi. Sementara Iqbal dan Dodi masih ditahan.
Dema UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta masih berupaya agar Iqbal dan Dodi juga segera dibebaskan.
"Satu orang tadi pagi sudah dikeluarkan. Nah, dua lagi belum ada kabar. Tim kami sedang ada di Polda untuk memastikan agar semuanya bisa keluar hari ini," ujar Sultan.
Sultan menuturkan, Iqbal ditangkap karena terjebak kerusuhan di sekitar Palmerah.
Sementara Firman dan Dodi ditangkap saat menyisir teman-temannya di sekitar Senayan City. Mereka ditangkap sekitar pukul 23.30 WIB.
Sultan menjelaskan, kejadian itu bermula saat aksi unjuk rasa mahasiswa di sekitar Gedung DPR/MPR mulai ricuh. Sultan langsung menarik mundur semua mahasiswa UIN Jakarta.
Namun, Sultan menugaskan Firman dan Dodi untuk menyisir teman-temannya agar tidak ada yang ketinggalan di lokasi kerusuhan. Saat itulah Firman dan Dodi ditangkap polisi.
"Mereka pulang agak sedikit larut dan pada saat di depan Senayan City, dia ketahuan sama polisi menggunakan (jaket) almamater, padahal memang saya tugaskan untuk menyisir dan membeli makanan untuk anak-anak yang ada di Ciputat. Dan satu lagi, Iqbal, dia terjebak di Palmerah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.